Ia mengaku pada hari ini juga, mereka tetap mengalami kendala yang sama berupa sinyal internet tidak ada, meskipun listrik PLN sudah menyala.
Karena itu diputuskan untuk mencari jaringan internet yang bagus di luar sekolah untuk pelaksanaan UAS dan akhirnya memperoleh jaringan di salah satu tempat terbuka di Mukun yaitu di Wenggul.
Namun sayang, kata Erlan, sedang berlangsung ujian, cuaca tak bersahabat berupa turun hujan karena di alam terbuka, maka peserta didik bersama guru-guru menggunakan kendaraan mobil untuk bergeser menuju Kampung Paleng atau dengan jarak sekitar 3 Km dari sekolah tersebut.
Di kampung tersebut, kata Darmo, peserta didik mengikuti UAS di dalam sebuah gedung sekolah sehingga peserta didik dapat terlindungi dari cuaca alam yang kurang bersahabat.
"Kendala sinyal internet dan listrik padam ini, kami pihak sekolah dan anak-anak peserta didik sangat kecewa. Tapi tidak apa ini kan kejadian di luar dari rencana dan harapan kami di sekolah. Tidak apa-apa kami tetap semangat sehingga anak-anak kami bisa mengikuti ujian dengan baik dan pada akhirnya harapan kita mereka bisa sukses,"ujar dia.
Sementara itu seorang siswa kelas XII, Petrus Pair, mengaku sedikit kecewa karena memang tidak bisa mengikut ujian langsung di sekolah. Padahal sekolah lain bisa mengikuti ujian dari sekolah mereka karena listrik dan jaringan internet tidak ada gangguan.
"Situasi seperti ini sering kami alami. Padahal kami ingin seperti sekolah lain yang sudah memanfaatkan jaringan internet dalam melaksanakan ujian. Sebenarnya pihak berwajib dalam hal ini PLN dan Telkomsel serta Pemerintah daerah untuk memperhatikan khusus wilayah kami. Kami selalu mengalami kendala yang sama setiap kali ujian," ungkapnya. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News