Berita Sikka

Puluhan SMA/ MA/SMAK di Sikka Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WORKSHOP - Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka MKKS SMA/MA/SMAK di Kabupaten Sikka ini berlangsung selama 3 hari yang dimulai pada Senin, 17 - 19 April 2023 yang diikuti oleh 230 guru dan 22 kepala sekolah dari 22 sekolah di Kabupaten Sikka.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sejumlah SMA/MA/SMAK di Kabupaten Sikka belum menerapkan kurikulum merdeka.

Memasuki tahun ajaran baru, sekolah-sekolah tersebut sudah mulai mendaftar untuk menerapkan kurikulum merdeka.

Hal itu dikemukan oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA se-Kabupaten Sikka, Florius Lepe, kepada TribunFlores.Com di sela-sela Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka MKKS SMA/MA/SMAK se-Kabupaten Sikka, Selasa, 18 April 2023 di SMA Negeri 2 Maumere.

"Tetapi apa dan bagaimana tentang kurikulum merdeka, itu istilahnya kita masih kabur air, masih abu-abu bagi sebagian besar kepala sekolah dan guru, supaya pelaksanaan atau penerapan implementasi kurikulum merdeka di tahun ajaran baru ini untuk masing-masing satuan pendidikan bisa berjalan sesuai harapan maka perlu kita menghadirkan pakar atau instruktur yang ahli dalam bidang ini," jelas Florius Lepe.

Baca juga: Polisi Bekuk 3 Warga NTT, Beli HP Hasil Curian Via Facebook

 

Guna memberikan bekal pengetahuan tentang penerapan implementasi kurikulum merdeka di SMA/MA/SMAK se-Kabupaten Sikka, lanjut Florius Lepe, pihaknya mengundang Dr. Ninik Kristiani, M.Pd sebagai infrastruktur inspiratif tingkat nasional yang diberikan tugas khusus dari Kemendikbud untuk mendampingi sekolah-sekolah di NTT terkait dengan implementasi kurikulum merdeka.

Sementara itu, lanjut dia, dari 30 SMA/MA/SMAK yang terdiri dari 24 SMA, 4 SMAK dan 2 MA, baru 4 sekolah penggerak yang sudah menerapkan kurikulum merdeka yakni SMAK Frateran Maumere, SMAK Jhon Paul II, SMAK Alfares Paga dan SMAS Seminari BSB Maumere.

"Mereka sudah menjadi sekolah penggerak artinya mereka sudah menerapkan kurikulum merdeka, ditambah lagi dua sekolah yang juga sudah menerapkan tetapi mandiri yaitu SMA Negeri 1 Maumere dan SMAS Bhaktyarsa, sementara yang lain belum sama sekali, tahun ajaran baru ini baru mulai diterapkan," jelas dia.

Diakui Florius Lepe, SMA/MA/SMAK se-Kabupaten Sikka yang belum menerapkan kurikulum merdeka baru dua kali mendapatkan pendampingan yakni pertama oleh pengawas dan kedua oleh Dr. Ninik Kristiani melalui Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka MKKS SMA/MA/SMAK se-Kabupaten Sikka.

Baca juga: La Pata Ungkap Penyebab Kapal yang Angkut Pemudik Kojagete Sikka, Mati Mesin di Tengah Laut

Dari dua kali pendampingan tersebut, lanjut Florius Lepe, kurikulum merdeka merupakan kelanjutan dari K13.

"Pembedanya lebih kepada pendidikan yang lebih memberikan kebebasan kepada guru dan siswa dalam hal pemilihan mapel terutama mereka di kelas XII, settingan mereka kedepan mau jadi apa, maka mapel-mapel mana yang harus mereka ikuti dan guru juga diberi kebebasan untuk mengkaji, istilahnya ada tujuan pembelajaran itu diberikan kebebasan masing-masing guru untuk mengkaji kemudian menentukan yang mana yang mau didahulukan disesuaikan dengan karakteristik sekolah," tambah dia lagi.

Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka MKKS SMA/MA/SMAK di Kabupaten Sikka ini berlangsung selama 3 hari yang dimulai pada Senin, 17 - 19 April 2023 yang diikuti oleh 230 guru dan 22 kepala sekolah dari 22 sekolah di Kabupaten Sikka.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News