Yohanes tidak haus kekuasaan, ia juga tidak mengagungkan diri dengan pujian.
Ia tahu dan sadar betul siapa dirinyaa. Ia menjawab apa yang menjadi kegelisahan murid-muridnya. Ia memberi kesaksian yang benar tentang Yesus.
Yohanes rela menenggelamkan diri karena kebenaran ilahi sudah datang, ia mengarahkan dirinya sendiri dan juga mengarhkan murid-muridnya pada Sang Mesias.
Bagi kita, kesaksian Yohanes ini semakin menambah iman dan kepercayaan kita akan Yesus Kristus, Putera Allah yang hidup.
Ia yang datang menebus dan menyelamatkan kita dari kematian kekal, kita dibawa pada kehidupan kekal.
Yesus yang datang dari sorga adalah Anak Tunggal Bapa yang menjadi manusia demi keselamatan manusia.
Ia kembali ke sorga dengan membawa orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Janji keselamatan diberikan oleh Dia yang berasala dari dan adalah sumber keselamatan itu sendiri.
Selain itu, Yohanes menjadi gambaran kehidupan kita yang sering kali tidak kita lakukan.
Yohanes berani membesarkan nama orang lain, ia memberi kesaksian yang baik tentang orang lain, ia ‘memasarkan’ orang lain supaya mempunyai ‘daya jual’ yang tinggi.
Apa yang sering kita lakukan sepertinya justru kebalikan dari apa yang dilakukan Yohanes.
Jika ada orang yang kita anggap saingan, justru yang paling sering kita lakukan adalah berusaha untuk ‘membunuhnya’, membuatnya tidak lagi menjadi tenar melebihi kita.
Dalam percakapan harian misalnya, tidak jarang orang justru memberi kesaksian yang mematikan tentang orang lain.
Bersama Yohanes, mari kita memberi kesaksian yang menghidupkan tentang orang lain.
Memberi kesaksian yang tidak baik, bahkan tidak sesuai dengan kenyataan, itu sama saja kita membunuh orang yang tidak bisa membela diri dihadapan kita.
Semoga kita berani meneladan Yohanes karena kita adalah murid-murid Kristus yang sudah ditebus dari kematian kekal.
Demikianlah Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Kamis 20 April 2023. (https://www.renunganhariankatolik.web.id/).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News