Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang

Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang, Anggota TNI AL dan AU Disebut Tak Terlibat

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUMPA PERS - Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma didampingi perwakilan pimpinan tiga Matra TNI memberikan keterangan pers menyikapi aksi kericuhan yang terjadi di GOR Oepoi hingga pengrusakan fasilitas milik Polri, Kamis 20 April 2023.

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kericuhan TNI-Polri di GOR Oepoi Kupang yang berujung pada pengrusakan fasilitas umum dan kendaraan milik Polri diisukan membawa oknum dari Tiga Matra TNI.

Demi menekan terjadinya kericuhan lanjutan, Polda NTT, Korem 161 Wirasakti Kupang, Lantamal VII Kupang, dan Lanud El Tari Kupang menggelar rapat darurat.

Dalam keterangan pers, dua matra TNI, dari Lantamal VII dan Lanud El Tari membantah anggotanya terlibat dalam kericuhan yang berujung perusakan terhadap fasilitas milik Polri.

Kasi Pembinaan Personel (binpers) Lanud El Tari, Letkol Adm. Adam Toaha setelah mendapatkan informasi kericuhan itu, pihaknya langsung melakukan apel pengecekan anggota dan jumlah semuanya lengkap.

Baca juga: Kericuhan Anggota TNI-Polri di GOR Oepoi Kupang, Ini Data Korban dan Kerugian Materil

 

"Kami melakukan apel pengecekan anggota pada dinihari pukul 03.00 Wita, dan tidak ada satu pun anggota yang berada di luar mako saat kejadian itu," ungkap Adam.

Hal senada juga diungkapkan Asrena Lantamal VII, Kolonel Laut (P) Ahmad Afandi mengatakan pihaknya melakukan apel kelengkapan pada pukul 03.00 Wita untuk mengecek keterlibatan anggota TNI AL.

"Saat kami melakukan pemeriksaan namun hasilnya tidak ada yang terlibat," ungkapnya singkat.

Sementara itu, Kasrem 161/ Wira Sakti, Simon Petrus Kamlasi mengungkapkan pihaknya berjanji menindak tegas prajurit terlibat bentrok dengan polisi yang mengakibatkan perusakan sejumlah fasilitas milik polisi seperti motor, mobil hingga pos pengamanan Idul Fitri di Kupang.

Baca juga: Idul Fitri 2023, Ketua MUI dan Tokoh Muslim Sikka Ajak Umatnya Bantu Kaum Marginal

Menurut Simon, anggota TNI yang bersalah akan ditindak tegas agar memberikan efek jera. Prosesnya membutuhkan waktu, karena harus mengumpulkan bukti selain video-video yang beredar dan belum jelas siapa-siapa yang terlibat.

"Hal terpenting, komitmen kami untuk kendalikan keadaan sehingga tidak terjadi keributan lanjutan. Karena mau menyambut suasana hari besar keagamaan yakni idul Fitri," kata Simon.

Pihaknya menegaskan, seluruh satuan melaksanakan apel luar biasa dan siaga di tempatnya masing-masing. Sedangkan anggota yang cuti pun diberikan penekanan untuk mudah dijangkau, serta bisa dikendalikan agar dapat menjaga situasi tetap kondusif. (Pos Kupang.Com)

Ikuti Berita TRIBUNFLORES Lainnya di Google News