Injil Katolik

Injil Katolik Minggu 14 Mei 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK AERAMO - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Aeramo Nagekeo. Mari kita simak Injil katolik Minggu 14 Mei 2023.Injil Katolik lengkap dengan mazmur tanggapan dan Warna Liturgi Putih. Injil Katolik Yohanes 14:15-21

Awal dan akhir petikan ini berbicara mengenai “menuruti perintah-perintahku”. Disebutkan pada ayat 15, “Jikalau kamu mengasihi aku, kamu akan menuruti perintah-perintahku.”

Tentu saja kita akan bertanya perintah-perintah mana yang dimaksud. Namun sebelum melangkah lebih jauh, baiklah diteliti dulu pernyataan dalam ayat itu. Kalimat itu janganlah dimengerti sebagai “Bila kalian betul-betul mengasihiku, maka mestinya kalian menaati perintah-perintahku.”

Seolah-olah kecintaan terhadap guru perlu dibuktikan dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan. Memang gagasan ini memiliki nilai sendiri, tapi bukan itulah maksud kalimat dalam ayat 15. Lalu apa?

Kalimat itu justru menggarisbawahi kebalikannya. Ringkasnya, mengasihi Yesus itu bakal membuat orang dapat mengenal perintah-perintahnya dan menurutinya. Jadi mengasihinya menjadi jaminan agar dapat memperhatikan perintah-perintahnya.

Begitulah pada ayat 21 nanti terungkap bahwa siapa saja yang memegang dan menuruti perintah-perintahnya, dia itulah yang juga nyata-nyata mengasihinya. Oleh karena itu ia akan dikasihi Bapa dan Yesus sendiri.

Dalam ayat-ayat di atas “mengasihi” Yesus dipakai dalam arti mengakui kebesarannya dan meluangkan tempat bagi dia dlam kehidupan ini, setia kepadanya. Ini dari sisi murid.

Dari sisi sang guru? Dikasihi oleh guru berarti menerima perlindungan darinya. Latar belakang ungkapan “mengasihi” ini ialah kehidupan umat Perjanjian Lama.

Mereka dipilih, dikasihi, dilindungi, dipedulikan Allah, tapi sekaligus mereka diharapkan tetap setia dan memberi tempat pada-Nya… Jadi mengasihi dalam pengertian itulah menjadi dasar bagi “menuruti perintah-perintah”.

Meskipun kata yang dipakai sama, ungkapan itu tidak hanya menunjuk kepada perintah yang pernah diucapkan sang guru. Oleh karena itu tidak juga melulu dipusatkan pada perintah saling mengasihi (Yoh 13:34 15:12). Patut dicamkan kata “perintah” di kedua ayat ini bentuknya tunggal sedangkan dalam Yoh 14:15 dan 21 jamak.

Yang dimaksud dengan “perintah-perintah” di dalam petikan ini ialah kekuatan-kekuatan yang menggerakkan dari dalam dan disadari datang dari hubungan batin dengan sang guru sendiri.

Demikian maka tindakan para murid tidak bersumber dari diri dan kemauan mereka sendiri.

Tindakan mereka dijiwai oleh kehadiran guru mereka dalam diri mereka. Orang banyak akan melihat perilaku dan tindakan-tindakan para murid Yesus menghadirkan kembali Yesus sendiri. Hidup mereka seakan-akan menyuratkan perintah dari atas yang dapat dibaca orang banyak.

Dalam hal ini hidup mereka menjadi kesaksian. Tapi sebagai kesaksian bisa terjadi pula dalam hal-hal tertentu tindakan murid menghadirkannya, dalam hal lain kurang. Bahkan bisa jadi mereka kehilangan kepekaan akan “perintah-perintah” tadi dan berubah jadi orang yang tidak lagi bisa dikatakan murid, atau orang yang tidak lagi berhubungan dengan yang ilahi.

Sang Penolong dan daya-daya batin

Dalam ayat 16 disebutkan Yesus akan minta kepada Bapa agar memberi Penolong yang lain yang menyertai murid-murid selamanya.

Halaman
1234