Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,
Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.
Bacaan Injil Yohanes 16:23b-28
"Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini kukatakan kepadamu dengan kiasan.
Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku.
Dan tidak Kukatakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
“Kasih Allah seperti lingkaran yang terus membesar dan akan kembali kepada-Nya," demikian ungkapan iman Pater Leo Dehon, pendiri Kongregasi SCJ. Dalam lingkaran itu, Allah berkehendak untuk menyatukan semua manusia dalam kasih-Nya. Tuhan Yesus memanggil kita pada dinamika kesatuan kasih tersebut.
Bila kita mengasihi Kristus dan mengikuti jalan-Nya, kita akan dimasukkan dalam persatuan kasih antara Kristus dan Bapa. Dalam dinamika kasih itu pula Tuhan Yesus mengingatkan kita akan asal dan tujuan kehidupan kita, yaitu Allah.
Dalam aneka kesibukan dan pergualatan hidup di dunia, orang bisa saja kurang menyadari hidupnya sebagai pernyataan kasih Tuhan. Kita bisa saja memaknai semuanya dengan prinsip "take for granted", artinya semuanya biasa saja karena memang sudah sepantasnya demikian.
Di Sisi lain, daya tarik dunia bisa membuat siapa pun lupa bahwa hidupnya tidak berhenti atau berakhir di duma ini saja. Maka, kita mohon rahmat Tuhan untuk memampukan kita membangun kesadaran bahwa kita dipanggil bukan untuk hidup bagi dunia dan melekat kepada dunia.
Panggilan kita adalah hidup bagi Kerajaan Allah dan untuk melekat hanya kepada Dia, Sang Alfa dan Omega kehidupan kita.
Allah Mahabaik, penuhilah hati kami dengan rasa syukur atas segala kana-Mu yang begitu mengagumkan bagi kami. Amin. (SUmber The Katolik dan Adiutami.COm).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News