Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak tunggal Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Matahari yang satu itu kita kenali dari benda bulat di langit yang bercahaya kuat, dari terangnya pada siang hari, dan dari kehangatan sinarnya yang menerpa kulit.
Cahaya pada siang hari itu lahir atau berasal dari matahari.
Cahaya itu menghadirkan matahari bagi kita, tetapi bukan matahari itu sendiri.
Kehangatan sinar pada siang hari itu merupakan energi panas yang kita rasakan karena ada cahaya yang memancar dari matahari. Kehangatan sinar itu pun mengalir atau berasal dari matahari, tetapi juga bukan matahari itu sendiri.
Demikianlah, Allah Tritunggal adalah Allah Yang Satu, tetapi kita mengenalinya dalam pribadi Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Ketiganya merupakan satu kesatuan yang kita sebut Allah, tetapi dapat dibedakan satu dari yang lain.
Sang Putra, seperti dikatakan Injil Yohanes hari ini, lahir ke dalam dunia karena Allah sedemikian mengasihi manusia di dunia ini.
Sang Putra lahir dari kasih Allah dan mewujudkan pancaran kasih Allah di dalam dunia.