Sementara itu, Ketua GMIT Klasis TTU Pendeta Lay Abdi Karya Wenyi, M. Si mengatakan, kegiatan tersebut digagas sebagai bentuk ekspresi sukacita GMIT Klasis TTU untuk mempersiapkan akhir periode pelayanan mereka.
Bertepatan dengan Bulan Mei yang juga merupakan perayaan Bulan Budaya bagi Gereja-gereja GMIT, Gereja GMIT Klasis TTU menutup perayaan Bulan Budaya dengan menginisiasi pelaksanaan kegiatan Expo dan Pameran.
Dikatakan Pendeta Abdi, Expo dan Pameran ini bertujuan mengekspose seluruh capaian program kegiatan yang dilakukan oleh GMIT Klasis TTU selama satu periode, baik di gereja-gereja maupun di unit pelayanan lain yang dimiliki GMIT Klasis TTU. Pameran tersebut juga diikuti oleh seluruh sekolah mulai dari kelompok bermain hingga tingkat SMA.
Pendeta Abdi menegaskan bahwa, GMIT Klasis TTU berkontribusi membantu pemerintah dalam mendorong penurunan angka prevalensi stunting dan gizi buruk. Setidaknya sebanyak 1000 orang anak dari keluarga miskin diintervensi oleh 5 PPA GMIT di Klasis TTU .
" Kita mau menunjukkan bahwa, GMIT Klasis TTU ini juga membantu pemerintah berkontribusi dalam berbagai hal," ucapnya.
Expo dan Pameran ini juga diselenggarakan dengan tujuan merajut kebersamaan. Pasalnya ada serangkaian kegiatan hiburan yang dipentaskan oleh pemuda Gereja GMIT Klasis TTU, Ibu-ibu Majelis Taklim dan Pemuda Katolik. Oleh karena itu, ujar Pendeta Abdi, cara merawat keberagaman bisa dibangun melalui cara-cara kreatif dan inovatif.
Pendeta Abdi juga menyampaikan terima kasih terima kasih kepada Bank NTT dan semua pihak yang telah memberikan dukungan menyukseskan kegiatan ini.
"Satu catatan penting bahwa kami berangkat dengan biaya yang sangat minimalis. Kerja keras teman-teman panitia mengupayakan dana dengan berbagai cara, mereka lelang lagu di Gereja-gereja, mereka jual ayam bakar dan lain-lain. Tapi kita bersyukur juga Bank NTT mensupport kami dalam bentuk bantuan tenda dan dana untuk membantu panitia," ungkapnya. (*)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News