Pembaruan tidak selalu berarti perombakan baik itu penggantian personil maupun aturan. Yang diperlukan kadang hanyalah keteladanan dari pimpinan baru dalam mengimplementasikan aturan yang sudah ada.
Yang dilakukan Yesus bukanlah merombak hukum Taurat, melainkan menafsirkannya secara kontekstual dengan tetap berpegang pada spirit atau rohnya yang terdalam, yakni kasih.
Bila Yesus menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat, itu tidak berarti la menghapuskan hukum Sabat, tetapi menafsirkannya secara lebih kontekstual dan mengamalkannya secara lebih radikal (mendasar).
Meminjam kata-kata Paulus dalam Bacaan Pertama, Yesus mengutamakan roh dari hukum itu sendiri, sebab "hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan" (ay. 6).
Tuhan Yesus, ajarlah kami memahami dan menaati hukum cinta kasih-Mu. Amin. (Sumber Adiutami.Com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News