Berita NTT

Pelajar SMPN 1 Kefamenanu dan SMPK Santo Pius Lewoleba Juara Pidato dan Panjat Tebing di Cibubur

Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta Pramuka asal Provinsi NTT kembali dari Cibubur Jakarta mengikuti perlombaan tingkat lima Pramuka se-Indonesia.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Dua peserta Kwarda NTT meraih juara pertama perlombaan Pramuka  tingkat nasional di Cibubur, Jawa Barat. Keysa Bay, pelajar SMPN 1 Kefamenanyu, Kabupaten Timor Tengah Utara meraiah juara pidato dan Chiko Witak asal SMPK Santo Pius Lewoleba, Lembata meraih juara pertama lomba panjat tebing.

"Di lomba tingkat empat (provinsi) itu yang kita dapatkan juara satu tingkat satu dari SMP St. Pius Lewoleba, kemudian juara satu putri dari SMPN 1 gugus depan di Kefa, regu Edelweis. Mereka itu ada delapan-delapan orang,"  kata Ketua Kwarda NTT, Sinun Petrus Manuk, Minggu 25 Juni 2023 saat menerima kepulangan peserta di Gedung Pramuka NTT. 

Sinun Manuk mengatakan, perlombaan itu digelar berjenjang yang dimulai dari tingkat Gudep, kecamatan, kabupaten hingga proses seleksi tingkat provinsi atau Kwarda.  Para peserta ini telah menyiapkan diri dengan baik dan tertata, terutama materi. Mereka bertanding dengan 34 provinsi lainnya dalam 25 mata lomba di Cibubur Jakarta. 

Sinun Manuk mengatakan persaingan yang berlangsung di arena perlombaan sangat kompetitif. NTT dengan kesiapan yang cukup membawa nama NTT ke puncak juara.

Baca juga: Kemenkumham NTT Adakan Klinik Kekayaan Intelektual Bergerak di Labuan Bajo

Tiap perlombaan dilakukan penilaian hingga skoring akhir oleh tim juri nasional. Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT itu menyebut NTT mendapat dua raihan. 

"Kita NTT dapat mendapat juara satu di lomba pidato tingkat nasional, Keysa Bay. Dia ini sudah terlihat luar biasa sejak jambore tahun lalu di Labuan Bajo. Cerdas dan punya kemampuan komunikasi. Kemudian ada juara satu lomba panjat tebing, itu dari SMP St Pius Lewoleba. Dapat juara nasional, menyisihkan 33 provinsi lainnya," katanya. 

Sementara itu NTT juga mendapat juara satu regu perempuan dalam kategori menaksir menggunakan kompas untuk menganalisis lebar sungai ataupun tinggi pohon. Sinun Manuk mengaku hampir semua mata lomba NTT selalu masuk dalam rangking terbaik. 

Artinya, kata dia, sebagai Ketua Kwarda Pramuka NTT, dia menyebut dalam kondisi yang sangat sulit dalam hal keuangan daerah tetapi peserta mampu menunjukkan yang terbaik. Sejak awal pihaknya tidak mematok target juara dalam perlombaan tersebut.

Baca juga: Kapolres Sikka Bersama 4 Kapolres di NTT Diganti, Ini Nama Lengkap Kapolresnya

Hal tersebut dilatari proses latihan hingga kondisi keuangan yang serba apa adanya. Bantuan dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga telah berkontribusi, paling tidak melancarkan agenda perjalanan hingga ke tempat lomba. 

"Saya tidak minta kamu juara, kamu tampil terbaik saja. Tidak usah bawa pulang juara, tidak apa-apa, yang penting bersaing. NTT ada nama dan di panggung nasional kita punya nama disebut. Itu kebanggaan saya, saya terharu," ucap Sinun Manuk. 

Ia menyesalkan panitia perlombaan yang justru menggelar perlombaan saat pertandingan, berbeda dengan petunjuk teknis yang sebelumnya diberikan. Alhasil peserta sempat melemah dalam mengikuti perlombaan. 

Tetapi, berbagai hal ini akan menjadi bagian dari evaluasi bagi Kwarda Pramuka NTT ke depan. Sinun Manuk mendorong agar kwartir cabang bisa melaksanakan berbagai program kegiatan agar memperkuat keterampilan dan kecerdasan bagi anak-anak di sekolah.

Baca juga: Melihat Pesona Alam dan Kampung Megalitikum dari Puncak Gunung Inerie NTT

Kesya Bay, peraih juara satu lomba pidato mengatakan, ia bangga dengan pencapaian kali ini. Dia bercerita di lomba tingkat lima tahun ini, ada puluhan mata lomba. Kesya menyebut ketika diberi kepercayaan menjadi peserta lomba pidato dia memulai untuk mempersiapkan diri. 

"Malam itu saat di kasih judul, kita di kasih judul malam sebelum lomba besoknya. Kita di uji untuk merangkai kata dan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk menjadikan informasi itu menjadi sebuah pidato," ujarnya. 

Judul yang disodorkan, sebut dia, yakni "Aku Pramuka Manusia Pancasila". Kesya mengaku usai mendapat judul, ia lalu mencari berbagai rujukan atau sumber hingga mendengarkan lagu hymne Pramuka maupun mendalami Trisatia dan Dasa Dharma. 

Menurut dia, sumber-sumber ini sangat berkaitan dengan Pancasila. Setelah merangkai berbagai informasi itu, Kesya membawakan pidato tersebut dalam durasi lima menit.

Baca juga: Shoto-Kai Sikka Bawa Pulang Piala Kapolda NTT

"Puji Tuhan, dari semua regu yang ada, saya keluar sebagai juara pertama," sebut dia. 

Dari perlombaan itu, Kesya juga mendapat hal baru seperti pengetahuan. Berbagai karakteristik tiap peserta menjadi sebuah bahan yang patut dipelajari lebih dalam, sekaligus menambah pengetahuan, di samping menerapkan kembali proses latihan selama lomba ketika kembali ke Gudep masing-masing. 

"Kita semua bisa kalau ada fasilitas. Saya harap Pemda NTT, tolong fasilitasnya itu lebih di improve lagi, biar kami bisa latih dengan fasilitas yang ada. Karena dari yang saya baca kemarin, kita semua bisa, tapi kurang fasilitas saja," ujar Kesya dari Kwarcab Timor Tengah Utara ini. 

Peserta lainnya, Chiko Witak juga mengaku bangga. Chiko berhasil mendapat juara satu lomba panjat tebing. Dia yang tak punya pengalaman cukup itu, hanya berlatih melalui siaran YouTube.

Baca juga: Disnaker TTU Sebut Lima Perusahaan yang Aktif Rekrut Calon Pekerja Migran di Timor Tengah Utara, NTT

Dari siaran itu dia lalu mengaplikasikan teknik memanjat dengan baik. Chiko saat perlombaan mengaku tidak menjadikan pertandingan itu sebagai sebuah beban. Dia tampil dengan kemampuan yang dimiliki. 

Ia menyebut saat perlombaan pihaknya cukup kewalahan karena cuaca saat itu yang tidak bersahabat. Lewat hasil yang ia peroleh, Chiko ingin agar anak-anak lain dari NTT juga bisa mendapat pencapaian yang sama, bahkan lebih.  *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News