Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023, Jangalah Takut kepada Siapapun

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA ONEKORE ENDE - Gereja Santo Yosef Onekore Ende. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Jangalah Takut kepada Siapapun. baca renungan harian katolik.

Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka,

dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang.

Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun, tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.

Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Dalam ajaran-Nya, Yesus berkata, “Janganlah kamu takut” (Mat 10:26,28), ttp juga Dia berkata, “Takutlah” (Mat 10:28).

Janganlah takut menghadapi para pendengarmu; janganlah takut akan apa yang akan dikatakan orang-orang; janganlah takut bahkan kepada orang-orang yang akan membunuh kamu, kata Yesus.

Namun “… takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (Mat 10:28), artinya takut kepada Allah. Kita harus memiliki keprihatinan atas apa yang dipikirkan Allah tentang diri kita.

Ingatlah bahwa semakin kita merasa dekat dengan Allah, semakin baiklah kita. Hal tersebut mengubah kita menjadi seorang pribadi yang lebih baik.

Ketika Yesus berkata bahwa kita harus takut kepada Allah, Dia juga mengatakan bahwa kita tidak usah takut kepada Bapa surgawi karena Dia adalah “seorang” Bapa yang sangat mengasihi kita anak-anak-Nya.

Dengan demikian kita harus menarik suatu garis keseimbangan yang baik antara rasa takut dan cintakasih.

Apabila cintakasih itu riil, maka jelas hal itu berarti kurangnya hal-hal yang ditakuti,

Halaman
1234