Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan-bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 15 Juli 2023 Pekan XIV

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Stefanus Waturia, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. Mari simak bacaan Liturgi Katolik hari ini Sabtu 15 Juli 2023.Kalender liturgi katolik hari ini gereja merayakan Peringatan Wajib St. Bonaventura.

1Sam 28:6 Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi.

1Sam 28:7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."

1Sam 28:8 Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan pakaian lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam sampai kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung bagiku dengan perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang yang akan kusebut kepadamu."

1Sam 28:9 Tetapi perempuan itu menjawabnya: "Tentu engkau mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah melenyapkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa engkau memasang jerat terhadap nyawaku untuk membunuh aku?"

1Sam 28:10 Lalu bersumpahlah Saul kepadanya demi TUHAN, katanya: "Demi TUHAN yang hidup, tidak akan ada kesalahan tertimpa kepadamu karena perkara ini."

1Sam 28:11 Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku."

1Sam 28:12 Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!"

1Sam 28:13 Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi."

1Sam 28:14 Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.

1Sam 28:15 Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat."

1Sam 28:16 Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu?

1Sam 28:17 TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada Daud.

1Sam 28:18 Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.

1Sam 28:19 Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin."

1Sam 28:20 Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa.

1Sam 28:21 Perempuan itu mendekati Saul lalu melihat, bahwa Saul sangat terkejut. Kemudian berkatalah perempuan itu kepadanya: "Lihat, budakmu ini telah mendengarkan permintaanmu; aku telah mempertaruhkan nyawaku dan mendengarkan perkataan yang kaukatakan kepadaku.

1Sam 28:22 Oleh sebab itu, kiranya engkaupun mendengarkan permintaan budakmu ini. Izinkanlah aku menyajikan kepadamu sepotong roti; makanlah, supaya ada kekuatanmu, apabila engkau berjalan pula."

1Sam 28:23 Tetapi Saul menolak dan berkata: "Aku tidak mau makan." Tetapi ketika para pegawainya serta perempuan itu juga mendesak, maka didengarkannyalah permintaan mereka, lalu bangkitlah ia dari tanah dan duduk di balai-balai.

1Sam 28:24 Perempuan itu mempunyai seekor anak lembu tambun di rumahnya maka segeralah ia menyembelih itu. Ia mengambil tepung, diremasnya dan dibakarnya menjadi roti yang tidak beragi.

1Sam 28:25 Dihidangkannyalah semuanya itu ke depan Saul dan ke depan para pegawainya, lalu mereka makan. Kemudian bangkitlah mereka dan pergi pada malam itu juga.

Santo-Santa 15 Juli

Santo Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja

Bonaventura lahir sekitar tahun 1218 di Bagnoreggio, Italia Tengah. Konon, waktu masih kecil ia jatuh sakit berat. Ibunya menggendongnya pergi menemui Santo Fransiskus Asisi. Pada pertemuan itu Fransiskus Asisi meramalkan terjadinya hal-hal besar pada anak itu kelak. Fransiskus memberikan berkatnya dan berseru: "O Bonaventura", yang artinya: "Betapa baik kejadian ini". Dan kata-kata ini kemudian diabadikan sebagai nama anak itu.

Ketika meningkat dewasa, Bonaventura masuk Ordo Saudara-saudara Dina Fransiskan. Ia dikirim ke Paris untuk belajar filsafat dan teologi di Universitas Paris. Baginya, belajar berarti berdoa sehingga terus menerus merenung. Kalau orang bertanya darimana ia mendapatkan kepandaiannya, ia menunjuk salib Yesus: "Dari Dia! Saya mempelajari Yesus yang disalibkan". Bonaventura terus memelihara kesegaran otaknya dan kesehatannya, agar dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh demi mengabdi kepada pengetahuan suci.

Setelah ditabhiskan menjadi imam, Bonaventura senantiasa mengucurkan air matanya setiap kali ia naik ke atas altar, karena begitu dalam rasa hormatnya akan peristiwa Salib Yesus. Ia segera menjadi tenar sebagai mahaguru teologi di seluruh Universitas Paris; ia juga ditugaskan mengajar saudara-saudara seordo. Ketika berusia 35 tahun, ia diangkat menjadi pemimpin tertinggi ordo Fransiskan. Para saudara-saudaranya sangat menghargai bimbingannya yang sangat bijaksana, sehingga bersedia memilihnya kembali sebagai pemimpin mereka sebanyak sembilan kali. Selama kepemimpinannya, ia berjuang keras mengusahakan persatuan du antara para pengikut Fransiskus yang kadang-kadang cepat panas hati karena perbedaan paham dalam hal penghayatan kemiskinan. Ia juga menertibkan pelbagai kebiasaan salah yang sudah menyusup masuk ke dalam ordo Fransiskan.

Ia mengutus para saudaranya untuk mewartakan Yesus yang tersalib ke Afrika, India bahkan ke Mongolia. Dalam usia 52 tahun ia diangkat menjadi Kardinal. Tatkala sedang asyik mencuci piring, tiba-tiba utusan Paus membawa kepadanya lambang-lambang kekardinalan, Bonaventura mencuci terus. Topi kardinalnya digantungkan pada dahan pohon. Pada tahun 1274, ia bersama dengan kawan kelasnya Santo Thomas Aquinas, menghadiri Konsili Lyon. Konsili ini dalam jangka waktu penduk berhasil menyatukan kembali Gereja Yunani dan Gereja Latin. Usaha keras Bonaventura mulai membawa hasil ketika ia sekonyong-konyong jatuh sakit.

Bonaventura yang bergelar doktor banyak menulis karya-karya yang sangat mendalam isinya. Beberapa ungkapan yang menjadi pedoman hidupnya: "Ketakutan akan Allah merintangi seseorang untuk menyukai hal-hal yang fana, yang mengandung benih-benih dosa","Kesombongan biasanya menggilakan manusia, karena ia diajar untuk meremehkan apa yang sangat berharga seperti rahmat dan keselamatan, dan menjunjung tinggi apa yang seharusnya di cela seperti kesia-siaan dan keserahakan."
Bonaventura meninggal dunia pada tahun 1274 ketika menghadiri Konsili Lyon. Ia dikenal sangat berjasa dalam usaha mempersatukan kembali Gereja Orthodoks Yunani dengan Gereja Latin Roma.

Santo Yakobus dari Nisiba, Uskup dan Pengaku Iman

Yakobus adalah orang kudus kenamaan di lingkungan Gereja Syria. Ia lahir di Propinsi Mesopotamia kira-kira pada pertengan abad ketiga. Tuhan menganugerahkan kepadanya akal budi yang cerdas, tabiat yang baik dan kehendak yang kuat untuk mengembangkan bakat dan pembawaannya yang cermelang itu. Setelah menyelesaikan studinya, ia mengambil keputusan untuk mengasingkan dirinya dari dunia ramai dan hidup menyendiri di suatu tempat sepi.

Tujuannya adalah mempersiapkan dirinya bagi hidup selanjutnya di tengah-tengah masyarakat. Selama itu ia banyak berdoa, mempelajari Kitab Suci, merenungkan cara hidup Yesus sebagai teladan hidupnya. Matiraga yang keras. Hidup bersemadi sangat digemarinya.

Kesalehan hidupnya menarik perhatian banyak orang. Dia disukai banyak orang dan kemudian diangkat menjadi uskup di Nisiba. Disiplin hidupnya sangat tinggi, Ia rajin membantu para pengemis malang dan giat dalam tugas kegembalaannya sebagai uskup untuk mengajar dan menobatkan orang-orang berdosa. Perayaan ibadat sangat diutamakannya.

Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan membuat mukzijat. Tatkala raja Sapor II menyerang Nisiba, pasukannya dapat dipukul mundur bukan oleh angkatan bersenjata, melainkan oleh serangan serangga. Hal ini berkat doa dan tapa Uskup Yakobus bersama umatnya. Yakobus meninggal dunia pada tahun 350. (sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News