Tunjangan Profesi Guru di Sikka

Hanya 100 Guru Sertiifkasi Pinjam di KSP Nasari, Tapi 810 Guru Dipotong Dana TPG

Penulis: Albert Aquinaldo
Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Operator TPG Dinas PKO Kabupaten Sikka, Iswadi ditemui di ruangan Sekretaris Dinas PKO Kabupaten Sikka, Senin, 24 Juli 2024.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Guru sertifikasi di Kabupaten Sikka yang melakukan pinjaman di KSP Nasari sebanyak 100 guru dari keseluruhan 1.200 guru sertifikasi ASN dan non ASN.  Namun, guru sertifikasi yang dipotong dana TPG tahap 1 triwulan 1 tahun 2023 untuk membayar pinjaman ke KSP Nasari sebanyak 810 guru sertifikasi.  

Dari 100 guru sertifikasi yang melakukan pinjaman di KSP Nasari, total pemotongan yang dilakukan Dinas PKO Kabupaten Sikka dari dana TPG tahap 1 triwulan I tahun 2023 sebesar Rp 600 juta. 

"Rp 600 juta itu yang cek ketiga yang langsung transfer tanggal 18 April 2023, itu yang sesuai dengan jumlah guru yang pinjam di Nasari. Sedangkan cek pertama dan kedua itu yang bermasalah. Dari tiga kali pemotongan itu besarannya Rp 1,3 miliar," beber Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga  (PKO) Sikka, Irma di ruangan Sekretaris Dinas PKO Sikka, Senin, 24 Juli 2024. 

Sedangkan cek pertama dan kedua yang besaranya masing-masing Rp 250 juta dan Rp 392 juta adalah cek fiktif.

Baca juga: Bupati Sikka Sarankan Mantan Kadis PKO dan Operator TPG Jual Harta Bayar Uang TPG

 

Sementara itu, keterangan operator TPG Dinas PKO Kabupaten Sikka, Iswadi yang ditemui di tempat dan waktu yang sama menyatakan setelah bertemu pihak KSP Nasari, mantan Kadis PKO Sikka, Heriyanto Vandiron Sales meminta Iswadi untuk membuat daftar guru-guru sertifikasi yang mempunyai pinjaman di KSP Nasari. 

"Itu jumlahnya ada 100 orang lebih yang memang pinjam di Nasari, yang totalnya  Rp 600 juta lebih itu," ungkap Iswadi. 

Terkait dengan guru-guru sertifikasi yang tidak memilik pinjaman di KSP Nasari tetapi haknya dipotong, Iswadi mengatakan hal itu sesuai dengan perintah mantan Kadis PKO Sikka, Heriyanto Vandiron Sales.

"Is, kau amankan itu sertifikasi. Itu perintahnya dan perintah itu dilakukan di ruangan Pa Kadis. Saat itu hanya kami berdua saja di ruangan dan waktu itu sore hari, waktu jam kantor sudah selesai. Saya memahami dia karena pernah di tahun 2022 ada pernah minta begitu, dan dia menjanjikan sesuatu," ungkap Iswadi.

Baca juga: Bendahara Dinas PKO Sikka Serahkan Uang Sertifikasi Guru ke Operator TPG Atas Perintah Kadis

Terkait sejumlah uang yang diantarkan Iswadi ke rumah mantan Kadis PKO Sikka, Heriyanto Vandiron Sales sebanyak dua kali dengan besaran masing-masing Rp 250 juta dan Rp 392 juta dilakukan pada malam hari. 

"Waktu saya sendiri, antar pertama itu saya ketemu langsung dengan dia. Kami berdua saja, itu terima dari bendahara, saya langsung kesana, uang isi di kantong kresek. Kedua juga sama, saat saya antar tidak ada orang lain, hanya kami berdua. Waktu dua kali saya serahkan uang itu tidak ada bukti sama sekali, waktu dia kasih saya uang Rp 20 juta dan Rp 27 juta itu juga dia kasih saja tidak omong apa-apa," ungkap Iswadi. 

Terkait pengakuan Iswadi, Heri Sales Sales membantah dengan tegas. Dia menyatakan justru karena dirinyalah dugaan penyelewengan dana TPG tahap 1 triwulan 1 tahun 2023 ini bisa terbongkar. Dia juga mengaku tidak mengetahui bendaharanya menyerahkan uang ratusan juta itu kepada Iswadi.

"Itu sama sekali pembohongan dan tidak sama sekali saya menerima uang itu, itu pembohongan yang sangat luar biasa, dia ada bukti apa serahkan uang begitu besar ke saya ?," kat Heri  ditemui dikediamanya, Kamis sore, 20 Juli 2023 di kediamanya di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur. * 

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News