Jika kebaikan yang tumbuh berkembang dalam diri kita, kita patut bersyukur karena benihnya dari Sang Sumber kebaikan.
Mari mengolah diri kita agar menjadi tanah yang baik untuk firman Tuhan. Jika masih menjadi tanah yang berbatu, tetap ada kesempatan dan harapan untuk diolah menjadi tanah yang subur.
Allah senantiasa memberi kesempatan kepada kita untuk ikut ambil bagian dalam menyuburkan sabda-Nya. Seluruh hidup kitalah yang menjadi tanah dari benih itu.
Jangan sia-siakan benih yang baik justru tidak bertumbuh karena diri kita masih berbatu dan bersemak. Caranya adalah dengan menjalani hidup kita dengan kesadaran penuh, yakni kesadaran untuk membawa kebaikan dan kebenaran dalam tindakan, kata-kata dan cara berada kita.
Doa Penutup
Allah Bapa Sumber Kebenaran, Sabda-Mu jujur dan benar untuk selamanya. Semoga Kautanam dalam-dalam di hati kami, agar kami semakin yakin, bahwa Engkau beserta kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
(Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/2023/07/renungan-harian-katolik-jumat-28-juli.html).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News