Berita Lembata

Rencana Operasi Klaster Kesehatan Bencana Erupsi Ile Lewotolok Disusun BPBD dan Dinkes Lembata

Penulis: Ricko Wawo
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata menyusun rencana operasi (Renops) Khusus Klaster Kesehatan dan Psikotrauma yang sejalan dengan renops Satuan Komando Penanganan Bencana Erupsi Ile Lewotolok.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata menyusun rencana operasi (Renops) Khusus Klaster Kesehatan dan Psikotrauma yang sejalan dengan renops Satuan Komando Penanganan Bencana Erupsi Ile Lewotolok.

Penyusunan rencana operasi klaster kesehatan ini diikuti oleh para kepala puskesmas dan pimpinan rumah sakit yang ada di Lewoleba. Para peserta juga langsung diperkenalkan dengan aplikasi Sistem Informasi Bencana Lembata, Rabu, 2 Agustus 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dr Geril Huarnoning, penyusunan rencana operasi tersebut tetap berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2019 tentang penanggulangan krisis kesehatan. Dia mengingatkan penanggulangan krisis kesehatan dalam konteks kebencanaan tentunya jauh lebih kompleks. Untuk itu, dia sangat mengharapkan adanya kolaborasi yang efektif di antara dinas kesehatan dan BPBD Kabupaten Lembata.

Dr Geril juga menekankan konteks penanganan kesehatan saat pra bencana, penanggulangan bencana dan pasca bencana sesuai PMK 75 Tahun 2019.

Baca juga: Breaking News : Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada

 

"Pada saat bencana kemarin (erupsi gunung, seroja dan Covid-19), koordinasi kita belum berjalan baik dan masing masing saling menunggu, data tidak ada, logistik tidak ada dan masing-masing masih urus sendiri," katanya sembari menegaskan bahwa melalui rencana operasi tersebut dinas kesehatan dan BPBD Kabupaten Lembata punya kolaborasi yang bagus.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan BPBD Kabupaten Lembata Hans Wadu sepakat kalau dinas kesehatan dan BPBD Kabupaten Lembata mampu berkolaborasi secara baik sehingga tidak perlu ada saling lempar tanggung jawab saat terjadi bencana.

"Misalnya kalau tabung oksigen tidak ada itu siapa punya tanggung jawab," dia mencontohkan.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Andris Koban, menjelaskan klaster kesehatan perlu diperkuat lagi karena di dalamnya tidak hanya unsur dinkes saja tapi ada unsur lainnya juga.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News