Peserta kemudian berlatih menganalis konflik di mana mereka mengidentifikasi urutan kejadian, jaringan aktor yang terlibat, perilaku konflik, piramida konflik dan analisis pohon konflik. Kasus yang digunakan adalah konflik pembangunan pembangkit listrik panas bumi di Poco Leok Manggarai.
Peserta kemudian bermain peran sebagai negosiator di mana mereka menerapkan teknik negosiasi untuk menyelesaikan kasus konflik yang diberikan.
Baca juga: Top Skor Sementara El Tari Memorial Cup XXXII Rote Ndao hingga Selasa 15 Agustus 2023
Dalam sesi refleksi para peserta mengatakan bahwa pelatihan memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang tidak mereka dapatkan di bangku kuliah. Mereka berharap agar pelatihan resolusi konflik diperluas bagi teman-teman lain dari NTT yang tinggal di Yogya atau di daerah asal. (Siaran pers dikirim oleh Frids Lado).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News