Sementara itu, salah satu penyedia jasa lighting yang tak mau disebutkan namanya mengaku tiap kali pergelaran pesta di Maumere dirinya menerima banyak permintaan.
"Saya kalau musim pesta di Maumere kebanjiran pelanggan," ucapnya.
Dia menyebut warga di Maumere umumnya mulai gemar menggunakan lampu panggung (lighting) di tiap hajatan pesta.
"Untuk lighting ini sangat digemari, bahkan kalau tanpa lighting itu sa lihat acaranya tidak ramai, para undangan agak malu-malu untuk joget. Tapi kalau lighting itu ramai ngeri," jelasnya.
Ia juga mengatakan dirinya mendapatkan untung yang cukup besar sebagai penyedia jasa lampu panggung.
"Lumayan semalam bisa jutaan," ujarnya tanpa merincikan nominalnya.
Meski penggunaan lighting kian digemari di Maumere untuk meramaikan sebuah acara, ada pihak tertentu yang kurang menyukai lighting.
Bahkan ada yang merasa tidak nyaman hingga mengalami gangguan penglihatan.
"Saya kurang suka kalau ada lighting, mata saya silau," ucap Nia.
Ia menyebut lebih menyenangkan jika tanpa lighting.
'Tapi kita tak bisa batasi orang punya minat, tergantung pribadi masing-masinglah," timpalnya.
Ia hanya berharap penggunaan lighting kiranya membawa hal positif terutama tidak mengurangi kesakralan acara yang digelar terkhusus acara pernikahan dan sambut baru.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News