TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, beserta isterinya datang mengunjungi Pulau Palue di Kabupaten Sikka, NTT dalam rangka bakti sosial dan kesehatan Kamis 24 Agustus 2023.
Kerinduan masyarakat Pulau Palue sejak Indonesia merdeka akan akses listrik, kesehatan yang memadai serta air bersih mulai terjawab dengan kedatangan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Walaupun demikian, ribuan warga Palue sangat merindukan dan berharap bila Presiden RI Joko Widodo sebelum mengakhiri masa jabatannya bisa mengunjungi pulau yang selama ini terkenal karena keterbatasannya.
Ada sekitar 10.046 warga yang mendiami Kecamatan Palue yang terbagi dalam 8 desa ini.
Baca juga: Cerita Polisi Anak Palue NTT Hibah Tanah untuk Polri hingga Kapolri Siap Bangun Polsek
Tokoh masyarakat Palue, Selestinus Laba mengungkapkan selama Joko Widodo menjadi presiden walaupun ada banyak keterbatasan di wilayahnya namun ada juga program Jokowi yang langsung dirasakan oleh warga Pulau Palue.
Karena itu warga sangat mengharapkan Presiden RI ini bisa mengunjungi Palue sehingga masyarakat bisa berterima kasih secara langsung sebelum Jokowi mengakhiri masa jabatannya.
Namun demikian ia dan ribuan warga lain sangat berterima kasih atas kunjungan Kapolri baru-baru ini karena sebagai langkah awal menjawabi kebutuhan warga yang dikeluhkan selama ini.
Baca juga: Bakti Kesehatan dan Air Bersih di Palue NTT, Vinsensius: Terima Kasih Kapolri
"Terima kasih banyak atas kunjungan Bapak Kapolri, ini bukti perhatian negara kepada masyarakat di Palue untuk pengobatan gratis kemudian bantuan sembako juga hal yang berhubungan dengan air minum yaitu dengan adanya pengeboran sumur. Alangkah baiknya mungkin kami mendambakan jika suatu hari nanti Presiden Joko Widodo sebelum mengakhiri masa jabatan berkesempatan untuk berkunjung ke Pulau Palue sehingga masyarakat Palue bisa berterima kasih langsung yang menjadi program Pak Jokowi selama menjadi presiden dari 2014 sampai dengan 2019-2019 sampai dengan 2024 ini benar-benar dirasakan oleh kami di kecamatan sehingga kami berharap atau sangat merindukan kehadiran bapak Presiden Jokowi, " ungkap Selestinus.
Mantan Kepala Desa Maluriwu selama 3 periode dari tahun 2003-2022 itu mengatakan adanya dana desa yang sudah dirasakan warga dimana desa-desa diberikan kewenangan untuk mengelola dana desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah desa ini seperti pekerjaan jalan desa dan bakar minum bersih serta bantuan perumahan.
Kemudian di bidang pendidikan adanya Sekolah Menengah agama Katolik Santo Benediktus dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia kemudian ada pelabuhan Fery serta listrik PLTS yang sudah menyala sejak 2021 tetapi sampai dengan hari ini walaupun belum memadai untuk menunjang kebutuhan ekonomi warga.
"Permasalahan yang kami alami terkait dengan PLTS ini. Siang boleh kami menyala dengan tenaga surya atau tenaga matahari tetapi malam hanya sampai dengan dari jam 06.00 sampai jam 08.00 saat ini sudah ada mesin tetapi mesin ini belum dioperasikan atau beroperasi sehingga bagaimanapun kami berharap supaya pihak PLN itu segera mengoperasikan mesin yang ada sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat karena ada satu desa Lidi belum ada listrik dan akses jalan belum memadai,"ujar dia.
Selestinus menambahkan untuk komunikasi saat ini sudah ada pembangunan tower di kecamatan Palue tetapi sayangnya dari 8 desa yang ada baru ada 3 tidak ada jaringan telekomunikasi karena tidak adanya tower BTS.
Baca juga: Dialog Kapolri dengan Perempuan Paruh Bayah, Pak Kapolri Kenapa ke Palue?
"Tiga desanya belum terbangunnya tower itu padahal tower ini sangat penting sangat karena dilihat dari aspek pendidikan kebutuhan untuk pendidikan itu salah satunya adalah internet. Jaringan internet sementara di tiga desa ini tidak ada padahal 3 desa ini memiliki institusi pendidikan atau lembaga pendidikan mulai dari PAUD-SMA yang sangat butuh internet untuk kegiatan belajar, " katanya.
Sedangkan warga lain Vinsensius Wongga mengatakan bahwa untuk permasalahan air bersih di Palue beberapa warga lain di daerah gunung dekat Gunung Rokatenda masih mengalami kekurangan air bersih karena mereka tidak bisa ke tepi pantai untuk mengambil air sumur karena terlalu jauh dan topografi yang sangat ekstrim.