Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Sepetember 2023, Peraturan yang Tidak Diskriminatif

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Magepanda Sikka. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Sepetember 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Peraturan yang Tidak Diskriminatif.

Akulah jalan, kebenaran dan sumber kehidupan, sabda Tuhan. hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil – Lukas 6:1-5

Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.

Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”

Lalu Yesus menjawab mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?”

Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Injil Lukas menampilkan Yesus yang mengajak orang-orang Farisi untuk mendahulukan tindakan kemanusiaan daripada hanya taat buta dengan peraturan.

Yesus tidak memandang rendah hukum dan peraturan, tetapi dalam keadaan darurat upaya menyelamatkan kehidupan harus didahulukan.

Tentu apa yang dikatakan Yesus ini untuk mengkritik orang-orang Farisi yang terlalu taat pada hukum dan peraturan, tetapi mengabaikan manusia konkret yang sedang membutuhkan pertolongan.

Hidup kita memang tidak bisa dilepaskan dari hukum dan peraturan. Namun, sebagai orang beriman kita juga diajak untuk bijaksana dalam memandang hukum dan peraturan itu.

Jangan sampai dengan hukum dan peraturan itu kita berubah menjadi manusia robot, di mana hidup hanya digerakkan oleh peraturan sehingga hati nurani tumpul, kasih terhadap sesama nihil, dan relasi dengan orang lain menjadi gersang.

Kita juga harus berani bersuara terhadap peraturan atau hukum yang justru membuat manusia tidak bisa berkembang dan malah menjadi korban.

Halaman
123