Jika kita peduli sesama, maka kita juga akan peduli keselamatan jiwanya.
Terhadap sesama kita tidak hanya mengatakan hal-hal yang menyenangkan, tetapi juga perlu berani menegur atau menasihati supaya mereka berhenti melakukan kejahatan dan mulai berbuat baik.
Seperti Nabi Yehezkiel dalam Bacaan Pertama, kita perlu memperingatkan mereka atas nama Tuhan (Yeh. 33:7).
Lagi, Paulus mengingatkan kita bahwa "kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia" (Rm. 13: 10).
Kejahatan tidak hanya menyangkut perbuatan jahat terhadap sesama, tetapi juga ketika kita membiarkan sesama berkubang dalam dosa.
Yesus dalam Injil hari ini memberikan petunjuk praktis dalam menegur sesama.
Kita perlu menjaga harga diri sesama terutama yang lebih kecil, lebih rendah dari kita. Kita tidak boleh mempermalukan dia di depan orang banyak.
Kita menegurnya dengan sikap bersahabat. Jika tidak berhasil, kita dapat meminta yang lebih bijak atau kompeten untuk menasihatinya. Akhlrnya, kita mendoakan dia supaya dia bertobat.
Agar teguran dan nasihat kita tidak mubazir, kita perlu memeriksa diri juga. Jangan sampai kita menuntut orang lain berubah, tetapi kita sendiri tidak pernah berusaha untuk berubah. Itu namanya munafik. Jadi, sementara kita saling menjaga, kita juga terus bertobat.
Ya Tuhan, buatlah kami rendah hati dan bijak ketika kami menegur sesama. Amin. (sumber adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News