Laporan Reporter Tribun Flores.Com, Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, PR meminta lima paroki di Kota Lewoleba, Dekenat Lembata agar kuat dan mandiri. Lima paroki dimaksud adalah Paroki Lewoleba, Paroki Wangatoa, Paroki Lamahora, Paroki Waiokomo dan Paroki Pada
Hal itu disampaikan Uskup Kopong saat kunjungan kanonik Pelayanan Sakramen Krisma dalam tatap muka bersama Dewan Pastoral Paroki Lewoleba (DPPL) Lewoleba, Para Ketua Lingkungan Se-Paroki Lewoleba, Ketua KBG, organisasi gereja, komunitas biara, dan para guru di Aula Paroki Lewoleba, Sabtu, 9 September 2023.
Ketua DPPL Fransiskus L. Koban dalam kesempatan tersebut berharap melalui Sakramen Krisma umat paroki dapat termotivasi untuk memiliki iman yang kuat, mandiri dan visioner.
Selain itu Ferry Koban juga menggambarkan perkembangan Paroki Lewoleba secara keseluruhan.
Baca juga: Ketua DPRD Lembata : 25 Anggota DPRD Periode Lalu dan Periode Ini Didominasi Kaum Pria
“Sesuai data tercatat jumlah jiwa di Biduk Paroki sebanyak 7.970 jiwa, 21 Lingkungan dan 146 KBG dan sesuai data ini Ferry mengungkapkan bahwa Paroki Lewoleba sudah mandiri secara finansial dan saat ini mendapatkan banyak dukungan dalam pembangunan gereja di Paroki Banneaux Lewoleba merupakan wujud visi gereja yang mandiri dan visioner," kata Fery Koban.
Bahwa profil pekerjaan, jelas Fery Korban, dan profesi umat Paroki Lewoleba yang 80 persen adalah petani penggarap, tidak menyurutkan semangat memberi, yang memungkinkan paroki ini menjadi satu dari beberapa saja paroki di Keuskupan Larantuka yang sudah mandiri secara finansial.
Ketua DPP Periode 2023-2025 itu mengucapkan terimakasih kepada umat yang telah menyumbang pembangunan gereja Paroki Lewoleba dan juga kepada pemerintah kabupaten Lembata yang sudah memberikan hibah sebesar 400 juta melalui Penjabat Bupati Marsianus Djawa saat itu.
Dalam kesempatan tersebut DPPL juga menyampaikan bahwa letak gereja Paroki Banneaux Lewoleba berada di daerah yamg strategis dan menjadi pintu masuk yamg membawa pengaruh besar dari pihak luar hal krusial yang dihadapi saat ini tercatat penderita HIV di Lewoleba mencapai 500 orang.
Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi gereja untuk melakukan pendekatan yang adaptif.
Menanggapi hal tersebut Uskup Fransiskus Kopong Kung mengatakan keuskupan akan terus mendorong dan memotivasi serta memberikan penguatan untuk seluruh umat untuk mewujudkan Tahun Ekologi dengan penuh iman dan keyakinan yang kuat mulai dari KBG dan komunitas sebagai ujung tombak keuskupan.
“Lima Paroki di Kabupaten Lembata harus menjadi barometer karena ketika Paroki dan DPP kuat maka Gereja dan keuskupan juga akan kuat dan kokoh untuk terus membangun iman paroki ditengah kemajemukan”, ungkap Uskup Kopong.
Selain Itu Yang Mulia uskup Kopong mengajak generasi muda untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik,mandiri dan dapat menghadapi tantangan modernisasi yang kian berkembang dengan tetap mengandalkan dasar pendidikan mulai dari Keluarga.
Sementara itu, Sekjen Keuskupan Larantuka Fransiskus Kwaelaga mengatakan bahwa satu hal yang bisa memperkuat iman katolik adalah dengan terus menjunjung tinggi budaya Lamaholot ditengah perkembangan modernisasi.
“iman kita kuat jika dilandasi budaya yang kuat, hikun teti wanan lali”, tegas Rm Ancis Kwaelaga.
Mantan Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa yang hadir pada kesempatan itu mengapresiasi pembangunan gereja Paroki Banneux Lewoleba baik secara fisik maupun kemandirian sumber daya umat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Romo Deken Romo Deken Philipus Sinyo da Gomes,komisi pendidikan RD Thomas Labina, Pastor Paroki Lewoleba RD Blasius masang Kleden dan Marsianus Jawa Bersama seluruh umat paroki Lewoleba.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News