Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 16 September 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Santo Fransiskus Xaverius Wailiti, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 16 September 2023.Bacaan Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan.Bacaan Injil: Lukas 6:43-49.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Sabtu 16 September 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Lukas 6:43-49.

Suatu ketika ada seorang ibu yang berprofesi sebagai pencopet hamil dan akhirnya melahirkan. Karena belum bisa membawa pulang sang bayi, ibu itu menitipkan bayinya di Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak supaya bayinya dirawat bersama dengan bayi-bayi yang lain.

Suatu ketika ibu itu datang untuk menengok bayinya. Ketika ia masuk di ruang bayi, ternyata ada banyak bayi yang seusia anaknya. Ibu itu tidak mengenali bayinya. Ia menjadi bingung bagaimana cara menemukan bayinya.

Tiba-tiba ia mengambil dompetnya, ia mendatangi bayi-bayi itu satu persatu sambil mengulurkan dompetnya. Tidak lama kemudian, ada satu bayi yang merebut dompet itu. Sang ibu itu berkata lega “Nah, ini pasti anak saya.”

Injil Lukas hari ini menggabungkan dua perikopa menjadi satu, yakni tentang pohon dan buahnya (ay 43-45) dan tentang dua macam dasar (ay 46-49). Namun demikian, kedua tema itu merupakan satu kesatuan yang akan semakin indah jika direnungkan bersama.

Santa Hildegardis, Martir

Beato Viktor III, Paus

Sepenggal kisah sederhana di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kelakuan ibunya ternyata diturunkan kepada anaknya, meskipun itu hanya kisah fiktif. Seperti kita mengerti, hati merupakan pusat pemikiran, kemauan, dan segala keputusan.

Karena itu, perbendaharaan hati seseorang menentukan buah macam apa yang dihasilkannya. “Buah” merupakan lambang tindakan baik atau buruk. “Pohon yang tidak baik” adalah guru-guru palsu, sehingga “apa yang diucapkan mulut” merujuk pada tugas menjadi guru.

Seorang murid yang mempunyai perbendaharaan hati yang baik, pasti akan mengajarkan yang baik pula kepada orang-orang disekitarnya. Namun sebaliknya, murid yang perbendaharaan hatinya tidak baik pastinya juga apa yang diajarkannya tidak sama kualitasnya dengan yang perbendaharaan hatinya baik. Murid yang Injili akan menghasilkan buah yang Injili juga.

Kualitas seorang murid dilihat dari buahnya. Namun buah itu ditentukan dari kualitas isi hati. Murid yang sejati senantiasa mengisi tabung hatinya dengan perbendaharaan yang berkualitas. Murid yang berkualitas adalah seperti prajurit yang siap kapan saja bertempur dimedan perang.

Murid seperti itu sama dengan orang yang mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan. Sedangkan murid yang mengisi hatinya dengan perbendaharaan buruk sama dengan orang yang mendengarkan perkataan Yesus dan tidak melakukannya. Ia bagaikan seorang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

Pertanyaanya, mau mempunyai kualitas macam apa kita sekarang? Mau mendirikan rumah diatas pasir atau diatas pondasi batu? Semuanya kembali kepada kita masing-masing.

Halaman
1234