Berita Lembata

Punya Potensi Sarang Burung Walet yang Besar, Kades Pasir Putih Lembata Minta Dampingan Bank NTT

Penulis: Nofri Fuka
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Kades Wenseslaus B Papang. Desa Pasit Putih di Lembata Punya Potensi Sarang Burung Walet yang Besar, Kades Pasir Putih Lembata Minta Dampingan Bank NTT.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Salah satu desa binaan Bank NTT, Desa Pasir Putih memiliki salah satu potensi yang dinilai mampu mendongkrak ekonomi masyarakat yakni potensi penangkaran sarang burung walet.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Pasir Putih, Wenseslaus B Papang saat ditemui di Kantor Bank NTT Cabang Lembata, beberapa waktu lalu.

Kata Wenseslaus Potensi Burung Walet di Desa Pasir Putih sangat menjanjikan.

"Sehingga kebanyakan kemarin di RKPDes mengusulkan agar desa bisa membangun itu sebagai satu usaha tetap dengan hanya susah di awal tapi kedepannya tinggal perawatan. Saya katakan kita akan tetap berjuang, kita memotivasi dulu masyarakat yang punya modal untuk memulainya terlebih dahulu supaya ketika desa membangun tidak terkesan bahwa kita membuat perekonomian terhambat," terangnya.

Baca juga: Bank NTT Lewoleba Serahkan Tabungan Simpel kepada Pelajar Difabel SDK Atawuwur

 

Untuk mewujudkan perencanaan tersebut Desa Pasir Putih akan bermitra dengan Bank NTT dalam hal pengembangan penangkaran Burung Walet.

"Saya punya harapan agar Bank NTT tetap menjadi sahabat seperjalanan dalam membangun desa teristimewa satu hal ini yaitu penangkaran walet," ucapnya.

Wenseslaus menyebut Desa Pasir Putih selama ini telah mendapat sentuhan yang sangat luar biasa dari Bank NTT.

"Dalam program pertanian seperti penanaman jagung hibrida," jelasnya.

Selain itu juga dalam bidang kuliner, terdapat 35 orang yang didampingi oleh Bank NTT. "Namanya Kuliner Atanale yakni makanan siap saji, ikan dan ketupat," tuturnya.

Ada juga potensi lain di Desa Pasir Putih yakni Potensi Perikanan.

"Potensi ikan dasar yang didapat dengan cara, pertama, tembak. Yang kedua, itu masyarakat melepas Bubu di dasar laut lalu tinggal pergi ambil lalu dikelola," tandasnya.

Di Desa Pasir Putih juga terkenal dengan Festival Nale. "Nale adalah sejenis mikro plankton/cacing yang diambil setiap bulan Februari Maret. Hanya makan waktu 4 hari, Februari 2 hari, Maret 2 hari. Ribuan orang hadir di Pasir Putih untuk mengikuti itu," jelasnya.

Tahun depan Festival ini akan diadakan lagi. "Kalau tahun lalu tidak diadakan karena keterbatasan dana," pungkasnya.

Tahun depan akan diadakan menggunakan dana desa, ribuan orang di Lembata akan pergi ke Desa Pasir Putih untuk mengikuti festival tersebut yang berlangsung hanya pada malam hari.

Halaman
12