Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 15 Oktober 2023 Pekan Biasa XXVIII Tahun A

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.Simak Teks Misa Hari Minggu 15 Oktober 2023.Teks misa hari Minggu untuk Pekan Biasa XXVIII Tahun A. Teks misa disusun Pater Petrus Cristologus Dhogo.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Flp. 4:12-14,19-20)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi

Saudara-saudari, aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang
merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian
dalam kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Ef. 1:17-18)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bapa Tuhan kita Yesus Kristus kiranya menerangi mata hatimu, agar kamu mengerti pengharapan apa yang terkandung dalam panggian kita.
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 22:1-14]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasa kan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

P : Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil berbicara tentang kesediaan menerima undangan Tuhan, yang mewakili juga sikap dan situasi batin kita.
Pertama, orang yang menolak undangan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang mendapatkan undangan Tuhan. Mereka ini sebenarnya merasa
bersyukur bahwa Sang Tuan menyiapkan segalanya dan hanya menanti kedatangan mereka untuk berpesta. Namun, berbagai alasan membuat mereka menolak hadir dalam perjamuan tersebut. Yang lebih menjengkelkan Sang Tuan adalah mereka malah membinasakan utusannya. Kelompok ini mewakili situasi kita yang kadangkala menolak kesempatan untuk bertemu Tuhan. Kita bisa saja memiliki berbagai alasan untuk tidak bertemu Tuhan. Konkritnya, ketika ada kesempatan untuk berdoa atau kegiatan rohani, kita selalu memiliki alasan untuk menghindarinya. Atau kita menolak dan marah bila ada orang yang mengajak kita untuk berpartisipasi. Tuhan menjadi sedih karena kita menolak rahmat yang menyelamatkan kita. Kedua, orang yang menerima undangan. Kelompok kedua ini adalah kelompok yang menerima undangan. Mereka memang antusias untuk datang. Sayangnya, di antara mereka ada yang tidak berpakaian secara pantas untuk menghadiri acara resmi tersebut. Mereka ini membuat Sang Tuan pesta kecewa dan marah, karena untuk mereka yang paling penting adalah pesta atau makanan dan bukan Sang Tuan. Salah satu cara menghargai Sang Tuan pesta adalah dengan berpakaian yang pantas. Kelompok ini mewakili situasi kita yang kadangkala mengikuti undangan Tuhan tetapi memiliki motivasi lain. Kita mengikuti kegiatan rohani tetapi bukan dengan motivasi untuk bertemu Tuhan. Bisa saja karena kita mau bertemu orang lain, atau motivasi material lainnya. Ini juga merupakan kritikan bagi kita yang kadangkala memakai sarana kegiatan rohani untuk kepentingan kita sendiri. Pesan injil pun menjadi jelas. Kita hendaknya menanggapi undangan Tuhan dan memiliki hati yang terbuka untuk bertemu-Nya. Kita meluangkan waktu kita untuk bertemu Tuhan dalam setiap situasi hidup
yang kita alami dan di tengah kesibukan harian kita. Semoga!

13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

Halaman
1234