08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 95:7b)
Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan dan kekuasaan.
Mzm. 96:1,3,4-5,7-8,9-10ac; 1Tes. 1:1-5b Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib
di antara segala suku bangsa.
(Refren) Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.
Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.
(Refren)
Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
(Refren)
Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia,
tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Tes 1:1-5)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Flp. 2:15d,16a)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Hendaknya kamu bercahaya di dunia seperti bintang-bintang, * sambil berpegang pada Sabda kehidupan.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 22:15-21]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh muridmurid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Injil di hari ini mengisahkan tentang Yesus berhadapan dengan pertanyaan jebakan. Pertanyaan ini menghadapkan Yesus dengan pilihan melawan Allah atau melawan Kaisar.
Pada zaman dulu, ketika suatu bangsa menaklukkan bangsa lain, maka bangsa yang ditaklukkan itu membayar upeti sebagai tanda mereka tunduk kepada penguasa. Upeti ini disebut pajak, dan dipergunakan
menurut kemauan penguasa. Di masa Yesus hidup, orang Israel berada di bawah kekuasaan Romawi. Maka salah satu kewajiban utama mereka adalah membayar pajak kepada kaisar. Mereka juga memang membayar pajak Bait Allah. Maka seringkali ada pertentangan dengan para pemungut cukai atau pemungut pajak, karena mereka dianggap bekerjasama dengan para penjajah. Mereka dianggap pengkhianat karena mengumpulkan uang dan diberikan kepada para penjajah. Dalam Injil tadi kita dengar, seseorang bertanya kepada Yesus, “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Pertanyaan ini adalah pertanyaan jebakan. Karena kalau Yesus katakan, boleh, maka Ia dianggap juga sebagai pengkhianat. Kalau Yesus menjawab tidak boleh, maka Yesus bisa disebut sebagai pemberontak terhadap kaisar dan karenanya bisa ditangkap. Namun Yesus menanggapi pertanyaan ini dengan amat bijak. Menurut Yesus, masing-masing pihak mendapatkan bagiannya dan sesuai dengan kapasitasnya. Kita memberikannya seturut kapasitas tersebut. Yesus tidak saja menyebut membayar pajak, tetapi mengingatkan orang tersebut untuk memberikan juga kewajiban yang semestinya milik Allah. Di balik jawaban Yesus ini, terkandung juga latar belakang lain. Jika Kaisar menguasai dan menjajah mereka, maka Allah justru membebaskan dan menyelamatkan mereka. Tuhan tidak pernah meminta pajak atau bayaran atas perlindungan dan jaminan keselamatan. Tuhan tidak mengenakan dan meminta pajak atas semua pemberian-Nya. Ia memberikan semuanya kepada kita dengan cuma-cuma. Tuhan membebaskan kita dari kewajiban membayar perhatian, tetapi Tuhan mengharapkan agar kita dengan bebas batin datang kepada-Nya dan tidak melupakan-Nya dalam setiap perencanaan hidup kita. Kita membayar pajak kita kepada Tuhan dengan menghargai dan mengikuti perintah-perintah-Nya. Semoga kita tidak melupakan bahwa Tuhanlah yang menguasai kehidupan kita dan Dialah yang menjamin
keselamatan hidup kita. Amin