Peringatan Hari Arwah

Teks Misa Hari Kamis 2 November 2023 Peringatan Hari Arwah Semua Orang Beriman

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Teks Misa Hari Kamis 2 November 2023.Teks misa hari Peringatan Arwah ini disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Kamis 2 November 2023.

Teks misa disiapkan untuk Peringatan Hari Arwah Semua Orang Beriman.

Teks misa hari Peringatan Arwah ini disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Maumere, Flores.

Ikuti misa peringatan hari arwah semua orang beriman dengan tekun dan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Kamis 2 November 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan Kebangkitan.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Saudara-saudari tercinta, sehari setelah kita merayakan pesta para kudus, kita merayakan peringatan arwah orang beriman. Sesungguhnya, umat Allah di dunia tidak terpisah dari para kudus di surga dan dari saudara kita yang telah berpulang. Kita semua bersatu padu dalam Kristus yang telah wafat, bangkit, dan akan kembali. Kita peringati arwah semua orang beriman yang telah berpulang dalam Kristus dan kita memohon agar mereka disinari dengan cahaya abadi bersama para kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Bersama mereka kita nantikan kedatangan Penebus dan Tuhan kita yang akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan TubuhNya yang mulia. Harapan itulah yang menghibur kita, sebab bagi umat beriman hidup hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan. Sesudah roboh rumah kita di duna ini, tersedialah bagi kita kediaman abadi di surga. Mari kita siapkan hati kita untuk merayakan peristiwa keselamatan ini. Kita hening sejenak untuk memeriksa batin kita. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.

U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan, kami mohon berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau juga meneguhkan harapan kami bahwa bersama hambahamba-Mu yang telah meninggal, kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Jristus Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (2Mak. 12:43-45)

L : Bacaan dari Kitab Kedua Makabe. Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 130:5)

Dari jurang yang dalam, aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan. Mzm. 130:1-8 Dari jurang yang dalam
aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. (Refren)

Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka ornag-orang takwa kepada-Mu. (Refren)

Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
(Refren)

Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:20-24a.25-28)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatanganNya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 14:13)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Berbahagialah ornag-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
U : Alleluia

11. INJIL (Yoh. 6:37-40)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT

Hari ini secara khusus kita mengenangkan arwah semua orang beriman. Bacaan Injil berbicara tentang janji Yesus agar semua orang yang percaya kepadaNya, tidak akan hilang binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal. Ada dua kata kerja yang dipakai Yesus untuk menggambarkan janjinya itu yaitu tidak dibuang dan tidak hilang binasa. Kita dalami kedua kata kerja ini. Pertama, Yesus mengatakan bahwa yang datang kepada-Nya, tidak akan dibuang. Yesus datang untuk mengumpulkan kawanan domba agar semuanya menjadi satu. Itulah yang dikehendaki Bapa. Persatuan ini tidak hanya terjadi di dunia ini saja, melainkan dimulai di bumi dan berlanjut di dalam persekutuan abadi di surga. Itulah sebabnya, Yesus katakan bahwa mereka tidak akan dibuang. Janji Yesus ini menguatkan kita agar kita tetap setia kepada-Nya. Hidup di dunia ini hanyalah sementara. Pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia ini. Tujuan akhir kita adalah hidup abadi dalam dan bersama Tuhan. Karena itu, kita berupaya menyiapkan kehidupan kita agar kita sudah bisa merasakan kehidupan abadi itu di bumi ini. Ketika kita dekat pada Tuhan, kita memiliki jaminan bahwa kita tidak akan dibuang. Kita pun diminta untuk tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini. Mari dekatkan diri kepada Tuhan. Kedua, Yesus juga mengatakan bahwa mereka yang
 telah dipercayakan kepada Yesus, yang selalu dekat kepada Yesus, tidak akan hilang binasa. Yesus memakai kata ‘hilang binasa’ yang menunjukkan bahwa ketika orang tidak beriman kepada-Nya, mereka akan hilang dan binasa. Sebaliknya mereka yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal. Ia bukannya hilang binasa, melainkan akan dibangkitkan juga untuk kehidupan yang kekal, yang tidak dapat binasa. Kalau kita sudah mendapatkan jaminan hidup kekal ini, maka kita tidak perlu lagi merasa cemas. Kita juga tidak perlu lagi mencari hal yang lain. Yang kita buat adalah setia kepada Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya. Kadangkala kita sendiri yang memilih untuk menghilang dari Tuhan. Kita jarang berdoa, atau menghadiri perayaan ekaristi. Kita menghilang dan mengarahkan diri kita kepada kebinasaan. Di saat kita memperingati arwah orang beriman ini, kita pun disadarkan bahwa pada akhirnya kita akan menghadap tahta surgawi. Maka, supaya kita tidak binasa, sebaiknya kita tidak menghilangkan diri kita dari pertemuan dengan Tuhan. Semoga kita selalu setia dan dekat kepada Tuhan.

13. HENING
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita pnajatkan doa kepada Allah Bapa yang telah membangkitkan Kristus dari alam maut.
P : Bagi para pejabat Gereja yang telah berpulang kepada Allah. Semoga mereka dapat bersatu dengan Allah, dan kehidupan yang telah mereka jalani menjadi teladan bagi umat Allah yang masih berjuang di dunia. Marilah kita mohon….

P : Bagi saudara-saudari dan sahabat kita yang telah meninggal dunia. Semoga mereka menikmati kebahagiaan abadi bersama Bapa di surga. Marilah kita mohon….
P : Bagi para korban kecelakaan, bencana alam, dan kerusuhan. Semoga mereka yang secara mendadak direnggut oleh maut dan belum melakukan pertobatan, dapat memperoleh pengampunan dan masuk dalam sukacita surgawi. Marilah kita
mohon….
P : Bagi kita semua yang masih mengembara di dunia ini. Semoga ktia saling menolong dan mendukung dalam pengembaraan hidup ini, sambil senantiasa berjaga-jaga dan menyadari bahwa maut akan membawa kita semua pada tujuan hiudup yang
sejati. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa, kebangkitan dan kehidupan, semua makhluk berada di dalam kuasa-Mu. Lindungi dan dampingilah kami selalu dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin

[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang hidup dan kekal telah menyelamatkan kita melalui kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas dosa dan maut. Maka marilah kita memuji Tuhan kita Yesus Kristus dengan berseru:
Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.

U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Engkau binasakan untuk selamanya; air mata telah Engkau hapuskan dari wajah semua orang. Maka kami memuji Engkau:
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Tuhan Yesus, Engkau mengalami kematian sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan oleh kekuatan Bapa dan Roh Kudus. Kepada kami yang percaya akan nama-Mu Engkau berikan jaminan kehidupan kekal. Dengan demikian tak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kami dari cinta-Mu: entah hidup entah mati, kami tetap menjadi milik-Mu! Maka kami memuji Engkau:
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Ya Tuhan Yesus, lewat misteri Paskah-Mu, Engkau menghapus air mata kedukaan kami, dan maut pun tidak ada lagi; bagi umat-Mu yang telah Engkau panggil takkan ada lagi perkabungan, tangisan, dan dukacita. Bagi mereka, segala yang sementara dan duniawi telah berlalu; yang mereka nikmati hanyalah kegembiraan abadi dalam persekutuan dengan Engkau. Maka kami memuji Engkau:
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Sungguh ya Tuhan Yesus, Engkaulah jaminan hidup abadi. Dengan penuh iman dan harapan kami menantikan Engkau, dan bersama dengan semua orang yang kini berbahagia di surga, kami melambungkan pujian dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, sepert kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Kebangkitan.

20. MENDOAKAN MAZMUR 23

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarng, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, kehidupan kita di dunia mempunyai awal dan akhir. Berkat kebangkitanNya, Kristus membangkitkan kita dari kematian. Karena itu, segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini meski bersifat sementara dan fana, tetapi bukanlah tanpa makna. Dengan kekuatan rahmat Allah dan ketekunan untuk berbuat baik seturut ajaran Kristus, maka kita mulai menikmati kehidupan kekal. Iman akan Kristus yang bangkit merupakan jaminan bagi kita untuk menikmati
kehidupan abadi.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah merayakan misteri Sabda yang membebaskan sambil memohon belas kasih-Mu untuk saudara-saudari kami yang telah meninggal. Semoga mereka beralih ke tempat kediaman yang terang benderang dan penuh kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP.(*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News