Tidak mudah menjadi pelayan yang bijak seperti Yesus, yang mau mengambil risiko untuk menerima orang yang membutuhkan pertolongan pada saat "yang tidak tepat."
Mudah bagi kita mengatakan "tidak bisa" atau memberikan alasan "harus buat appointment", bukan karena klta ada pekerjaan lain, melainkan terlebih karena kita tidak mau direpotkan dan menikmati "me time". Ataupun kalau kita menerima, kita menerimanya dengan 'grundel' (bersungut-sungut).
Sebagai pelayan, kita perlu menghargai dan menghormati setiap orang yang datang kepada kita pada "saat yang tidak tepat". Memerhatikan sebentar dan memberikan waktu sejenak tidak akan membuat kita kehilangan waktu.
Kita percaya bahwa Tuhan mengutus mereka kepada kita dan memercayakan mereka kepada kita. Untuk itulah seorang pelayan ada, mengutamakan yang dilayani, lebih dari "adat/kebiasaan" yang sering kita jadikan tameng dari ketidakmauan kita untuk melayani.
Marilah kita melayani mereka dengan sukacita dan kegembiraan.
Ya Bapa, semoga kami semakin boleh serupa dengan Yesus dalam menjadi seorang pelayan. Amin. (Sumber adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News