- Dalmatik adalah sejenis kasula tetapi dengan tangan, biasanya dipakai oleh Diakon tertasbis dalam Liturgi ibadat.
- Superpli adalah sejenis jubah, tetapi hanya untuk bagian atas tubuh. Biasa dipakai oleh misdinar.
- Pluviale adalah kain mantel besar, indah, yang dikalungkan pada leher dari belakang dengan kancing rantai dari kedua sudut atau mantel.
- Velum adalah kain selubung ini digunakan dengan cara dikalungkan dari belakang dan digunakan pada punggung, velum digunakan oleh Imam atau Diakon untuk menyelubungi pegangan monstrans.
- Palium adalah seperti stola, tetapi digunakab melingkar dipundak, biasa dipakai Paus atau Uskup.
B. Peralatan/Bahan Liturgi Alami
Air
memiliki makna simbolis, pembersihan dosa dan penganugerahan keselamatan dan hidup baru, contohnya pada liturgi pembaptisan.
Roti dan Anggur
Wajib saat ada perayaan Ekaristi. Memiliki dua makna yakni lambang hasil bumi, usaha manusia dan Karunia hidup ilahi.
Minyak
Untuk diketahui Minyak yang biasanya digunakan dalam lityrgi pada umumnya yang dibuat dari zaitun. Namun, karena sulitnya mencari tanaman zaitun, maka bisa digunakan minyak yang lain asal berasal dari tumbuh-tumbuhan. Minyak merupakan tanda daya kekuatan Allah yang menberi kekuatan bagi perjuangan hidup ini. (pemgurapan minyak pada katekumen dan penguatan) dan tanda penyertaan Allah dalam tugas kepemimpinan (tahbisan). Dalam liturgi dibedakan tiga macam minyak urapan: Oleum Infirmorum (OI) untuk orang sakit, Oleum Catechumenorum (OC) untuk katekumen, dan Sanctum Oleum Chrisma (SC) untuk baptisan, penguatan dan tahbisan suci.
Api dan Terang
Pada perayaan paskah Perlengkapan liturgi ini wajib disiapkan. Adapun memiliki makna Paskah Kristus yang melambangkan terang Kristus sensiri yang telah bangkit dari wafat-Nya, Ia telah menganugerahkan keselamatan dan menghalau kegelapan dan kuasa dosa.
Dupa Ratus dan wangi-wangian
Ukup harus selalu terisi dengan wangi-wangian. Dipakai dalam liturgi sebagai ungkapan penghormatan kepada Allah. Kalau Imam mendupai altar, tabernakel atau salib, sejatinya Imam sedang menyampaikan penghormatan kepada Allah sendiri.
Garam dan Abu
Garam dan abu biasanya digunakan dalam liturgi baptisan dan pemberkatan air suci.
Abu biasanya dipakai pada hari Rabu Abu, untuk mengawali Masa Prapaskah. Abu digunakan untuk mengungkapkan rasa tobat dan penyesalan, pengakuan akan kerapuhan kita dan kelamahan kita. Abu juga melambangkan harapan akan kebangkitan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News