Wisata Flores

Deretan Fakta Menarik Kampung Tradisional Wae Rebo, "Negeri di Atas Awan" Pulau Flores

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Gaung nama Wae Rebo tidak asing terdengar. Kampung adat ini khas dengan keindahan bangunan rumah adat yang berada di ketinggian 1200 mdpl ini membuat Desa Wae Rebo diakui dunia.

Kampung Wae Rebo menjadi salah satu destinasi wisata populer di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kampung adat Wae Rebo ini berada di wilayah administratif Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai.

Banyak wisatawan menyebut Wae Rebo dengan julukan "Negeri di Atas Awan" dan  membuat mereka terkagum-kagum dengan pesona Wae Rebo.

Surga tersembunyi di Pulau Flores ini seperti magnet yang merekat wisatawan datang dari penjuru dunia. Tak hanya memiliki warisan budaya tetapi alam Wae Rebo sungguh eksotis.

Baca juga: Wisata Flores, Padang Savana Mausui dengan Permadani Tanjung Bendera di Manggarai Timur

 

 

Berikut deretan fakta-fakta menarik Desa Wisata Wae Rebo di Pulau Flores yang perlu Tribuners ketahui:

1. Masuk Warisan UNESCO

Wae Rebo salah satu kampung tradisional di Kabupaten Manggarai. Bangunan yang berusia ribuan tahun, arsitektur bangunan yang masih kokoh dan indah.

Wae Rebo telah menerima Top Award of Excellence dari UNESCO dalam Penghargaan Warisan Asia Pasifik UNESCO 2012, yang diumumkan di Bangkok pada 27 Agustus 2012.

2. Berusia 1200 Tahun

Baca juga: Jelajah Destinasi Wisata Flores dari Labuan Bajo hingga Larantuka

Wae Rebo adalah salah satu kampung adat yang populer di Flores, Nusa Tenggara Timur sudah berumur 1.200 tahun dan memasuki generasi ke 20.

Kampung adat ini memiliki cerita menarik atau sejarah yang dituturkan tua adat setempat. Selain menikmati keindahan Wae Rebo, wisatawan bisa mendengar cerita-cerita menarik tentang Wae Rebo.

3. 7 Mbru Niang

Ciri khas Kampung Wae Rebo adalah rumah adatnya yang berjumlah tujuh buah. Tujuh rumah utama atau yang disebut sebagai Mbaru Niang ini mengitar lapangan atau dalam bahasa setempat disebut natas.

Arsitektu Mbaru Niang sangat unik berbentuk kerucut dan terbuat dari kayu dengan atap dari ilalang yang dianyam. Rumah adat ini, rumah panggung dan di dalamnya terdapat sebuah tiang kayu yang tertancap hingga ke ujung atap rumah.

Saat berada di dalam rumah adat ini, susana menjadi hangat. Biasanya setiap tamu yang datang di rumah adat ini diterima dengan sapaan adat setempat dan disuguhi kopi khas Wae Rebo.

4. Mezbah Batu

Terdapat sebuah mezbah di tengah kampung atau dalam bahasa setempat disebut compang. Mezbah ini terbuat dari batu alam yang usianya ribuan tahun sejak Kampung Wae Rebo ada.

5. Negeri di Atas Awan

Kampung Wae Rebo dijuluki "Negeri di Atas Awan" karena di watu pagi dan sore pasti berkabut. Kondisi ini karena faktor ketinggian kampung tradisional Wae Rebo yang berada pada 1200 mdpl.

Suasana pagi hari maupun sore hari membuat pemandangan di Kampung Wae Rebo sangat indah di pandang mata. Rumah-rumah adat ini diselimuti kabut dingin.

Saat pagi hari, wisatawan akan menjumpai masyarakat setempat yang duduk di tengah kampung berjemur matahari.

6. Hidden Gems

Hidden Gems atau surga tersembunyi Wae Rebo berada di barat daya Kota Ruteng. Berada di ketinggian, membuat wisatawan harus berpetualang untuk menemukan perkampungan adat yang berada di tengah-tengah hutan.

Menyusuri hutan dengan berjalan kaki, menapaki bukit dan menuruni lembah hingga tiba di Wae Rebo. Trekking ke Wae Rebo melintasi jalan setapak di tengah hutan dan perkebunan kopi milik warga.

Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News