TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Uskup Keuskupan Agung Ende meninggal di RS Carolus Jakarta pada 19 November 2023.
Uskup Kelahiran Tahun 1951 ini diketahui menderita sakit dan mendapatkan perawatan di RS Carolus Jakarta.
Komsos KWI telah merilis jadwal misa requem dan jadwal jenazah diberangkatkan ke Ende.
Untuk saat ini, Jenazah Uskup Sensi disemayamkan di Rumah Duka Carolus.
Baca juga: Umat Katolik dan Biarawan Biarawati Mulai Berdatangan di Istana Keuskupan Agung Ende
Lalu pada Senin 20 November 2023, jenazahnya akan diberangkatkan dan disemayamkan di Gereja Katedral Jakarta dari Rumah Duka Carolus, pukul 10.00 WIB.
Pada pukul 18.00 WIB diadakan misa requem di Gereja Katedral Jakarta.
Lalu pada hari Selasa 21 November 2023, Jenazah Uskup Sensi diberangkatkan dari Jakarta ke Ende.
Alm Uskup Sensi Di Mata Umat Keuskupan Maumere
Mengenang wafatnya, Mgr Vincentius Sensi Potokota, salah satu umat Katolik Keuskupan Maumere, Robby Keupung mengatakan telah mengenal beliau (alm) sejak tahun 1990 ketika Beliau sebagai Direktur Puspas Keuskupan Agung Ende.
"Sempat bertemu di Yogyakarta tahun 1991," ungkap Robby.
Lalu ketika Almarhum ditahbiskan menjadi Uskup Maumere yang pertama Robby dan Almarhum bertemu lagi dalam kegiatan Karya Kerasulan Awam Keuskupan Maumere.
Menurut Robby, almarhum Uskup Sensi adalah orang yang sangat cerdas, bijaksana dan lembut.
Baca juga: Profil Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota yang Meninggal Dunia
"Hebat dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan semua orang dari berbagai golongan," pungkasnya.
Kenang Robby, sewaktu Beliau masih sebagai Uskup Maumere, beliau menginisiasi Misa Inkulturasi dari Perkumpulan Keluarga Tionghoa Maumere, waktu perayaan Tahun Baru Cina.
"Sebagai umat Katolik Keuskupan Maumere, Kita berterima kasih kepada Beliau, Mgr. Sensi karena telah meletakkan dasar yang kuat bagi Keuskupan Maumere saat awal terbentuk," ucapnya.
"Saya sekeluarga turut berdukacita cita atas wafatnya," tambahnya.
Adapun Ketua Umum Forkoma, Hermawi FF Taslim menyebut Almarhum Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota adalah seorang pendengar yang baik.
"Beliau seorang pendengar yang baik," ungkapnya saat dihubungi TribunFlores.Com pada 19 November 2023.
Adapun Uskup Sensi diketahui, baru saja mengembuskan nafasnya yang terakhir pada 19 November 2023 tadi.
Menurut Hermawi Mgr. Sensi semula adalah Uskup Maumere.
"Ketika beliau ditahbiskan kami para alumni PMKRI dari berbagai penjuru tanah air datang, jumlah hampir 100 orang, kami sekaligus menyelenggarakan rakornas saat itu di maumere," terangnya.
Ia melanjutkan setelah upacara tahbisan selesai dirinya dan para alumni yang tergabung dalam forkoma juga merupakan tamu pertama beliau.
"Waktu itu pemberitaan-nya head line di Pos Kupang," tandasnya.
"Kami menyerahkan cindra mata beberapa jubah hasil jahitan para alumni di Jakarta," kisahnya.
Mengakui sejak saat itu, relasi antara dirinya dan Almarhum Uskup Sensi makin akrab.
"Sejak itu relasi kami sedekian akrab terutama tak kala dia jadi ketua komisi kerawam KWI, kami kerap berdialog di Jakarta"
"Kesan yang tidak terlupakan adalah beliau seorang pendengar yang baik, dan sangat perduli terhadap gerakan kaum awam," tutupnya.
Kesan Pastor Paroki Katedral Maumere
Sementara itu, kata Romo Anis, Alm. Mgr. Vinsentius Sensi Potokota merupakan sosok seorang figur yang betul-betul menjadi sosok spiritual yang sangat bagus bagi para imam dan umat.
"Lalu kemudian setelah dipilih menjadi seorang uskup, itu betul-betul menjadi seoran Uskup yang baik dan bijaksana," terangnya.
Romo Anis mengakui, Alm Uskup Sensi adalah Seorang pemimpin yang bijaksana dan merangkul.
"Itu luar biasa dan beliau sangat welcome, menerima siapa saja," pungkasnya.
Ia juga mengatakan Alm Uskup Sensi adalah uskup yang sangat terbuka dan rendah hati.
Sementara itu, Stefanus Tani Temu, Dosen Fakultas Peternakan Undana Kupang kepada TribunFlores.Com mengaku sangat kehilangan sosok Uskup Agung Ende yang meninggal dunia, 19 November 2023 tadi..
Menurut Tokoh Masyarakat Ende di Kupang ini, sosok Uskup Sensi sangat dekat dengan umat dan penuh kebapaan.
"Saya masih ingat beberapa kali acara dengan Uskup Sensi di Ende, Nagekeo dan Ngada, beliau sangat dekat dengan umat. Saya masih ingat kalau komunikasi Uskup Sensi guna membangun kesejahteraan umat beliau sangat respon dan mendukung. Beliau adalah sosok yang rendah hati dan terus bersama-sama umat membangun gereja. Uskup Sensi memilikki jiwa dan semangat membangun wilayah Keuskupan Agung Ende. Saya atas nama keluarga mengucapkan duka yang mendalam. Saya selalu ingat kalau bersama-sama beliau ia selalu mengajak anak-anak muda foto bersama," kata Stefanus yang dihubungi TRIBUNFLORES.COM di Ende, Minggu malam.
Ia menjelaskan, Uskup Sensi selalu memberikan dukungan kepada siapa saja yang mau membangun kesejahteraan umat melalui program yang meningkatkan ekonomi.
"Uskup Sensi selalu respon dengan siapa saja yang mau membangun kesejahteraan umat," paparnya.
Menurut Mantan Wabup Sikka Yosef Ansar Rera
Salah satu tokoh politik Nian Tana Sikka (Kabupaten Sikka), Yosef Ansar Rera mengaku sangat terpukul atas meninggalnya Uskup Sensi.
Diwawancarai TribunFlores.Com, mantan Bupati Sikka ini menyebut mempunyai kenangan indah bersama beliau (Alm. Uskup Sensi).
"Saya punya kenangan indah bersama Uskup Agung Ende," demikian kata pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Sikka ini.
Pak Ansar Rera demikian ia biasa disapa menceritakan, sewaktu Almarhum ditetapkan jadi Uskup Maumere Pertama, dirinyalah yang menjemput Almarhum, Uskup Sensi Potokota di perbatasan Sikka dan Ende.
"Saya masih selalu ingat kenangan saya bersama Uskup Agung Ende. Waktu itu, Almarhum Uskup Sensi ditetapkan menjadi Uskup Maumere pertama. Saya waktu itu sebagai Wabup Sikka yang menjemput Uskup Sensi di perbatasan Sikka dan Ende di Wolowiro, Paga," ungkapnya.
Katanya, waktu saat penjemputan, Uskup Sensi berdiri sepanjang jalan untuk memberikan berkat kepada umat yang menunggu di pinggir jalan.
"Kami menggunakan mobil dinas Wabup Sikka. Mobilnya tertutup lalu kami buka kaca bagian belakang," pungkasnya.
Sepanjang perjalanan, kata Mantan Sekda Ende ini, ia duduk bersama Uskup Sensi tepatnya di bagian belakang,
"Saya duduk bersama Uskup Sensi di bagian belakang. Saya juga sempat memberikan berkat kepada umat. Waktu itu, Bapak Uskup Sensi hanya senyum saja," kenangnya.
Selanjutnya, saat ditabhiskan menjadi Uskup Maumere, Yosef Ansar Rera-lah yang menyiapkan cincin bagi beliau (almarhum) dan mengantarnya di altar.
"Hubungan saya dan Uskup Sensi berlanjut ketika saya menjadi Sekda Ende. Saya selalu membangun komunikasi antar gereja dan pemerintah," jelasnya.
Ia menyebut, Almarhum Uskup Sensi adalah sosok rendah hati, kebapaan dan selalu komunikatif dengan siapa pun.
"Saya memang dekat selalu dengan Uskup Sensi saat saya bertugas di Ende. Selamat jalan Bapak Uskup Sensi," tutupnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News