Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 10 Desember 2023 Masa Adven II Jelang Natal 2023

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOA - Seseorang tampak sedang berdoa.Mari simak Teks Misa Hari Minggu 10 Desember 2023.Teks misa hari minggu untuk Masa Adven II Jelang Natal 2023.

Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.
Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
(Refren)

Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.
(Refren)

08. BACAAN KEDUA (2Pt 3:8-14)

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. ALLELUIA (Luk 3:4.6)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, * dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
U : Alleluia

10. INJIL (Mrk 1:1-8)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

P : Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT

Dalam bacaan Injil tadi kita mendengarkan tentang Yohanes Pembaptis yang hidup dan berkarya di padang urun. Yohanes melakukan hal yang berbeda yaitu tinggal di padang gurun yang sunyi. Yang menarik, adalah ada banyak orang datang kepadanya untuk dibaptis. Kita diajak untuk merenungkan apa maksud padang gurun dalam Injil ini. Pertama, padang gurun dan kepasrahan kepada Tuhan. Ketika orang berada di padang gurun, orang tidak memiliki harapan apa-apa karena semuanya kering. Sejauh mata memandang, hanyalah gurun. Hidupnya pun berpasrah hanya kepada Tuhan yang memberinya kehidupan. Kita ingat kisah seperti Tuhan menyelamatkan Hagar dan Ismael di Padang gurun, dengan memunculkan sumur dengan air untuk diminum. Singkatnya, hidup di Padang gurun adalah hidup yang penuh kepasrahan kepada Pemberi Hidup, sama seperti Yohanes Pembaptis yang hanya makan dari apa yang ada yaitu belalang dan madu hutan. Kita tentu tidak perlu pergi ke padang gurun dengan tujuan untuk berpasrah kepada Tuhan. Hidup kita sendiri bisa merupakan sebuah ziarah di Padang gurun. Kita mesti bersyukur atas setiap nafas yang kita hirup, karena itulah cara Tuhan menyertai kita. Kita memasrahkan hidup kita kepada Tuhan dan berharap agar Dia juga memberikan kemudahan bagi kita untuk tetap hidup. Bisa jadi kita mengalami Padang gurun karena masalah yang banyak, kekeringan dan putus asa, kegagalan, penyakit dan sebagainya. Kita pasrahkan pada Tuhan dan mohonkan bantuan-Nya, agar kita tetap kuat menjalani hidup kita dan bisa menemukan jalan keluarnya. Tuhan bisa memunculkan air segar di Padang gurun hidup kita, yang bisa melegakan hati kita. Kedua, Padang gurun dan perintah Tuhan. Padang gurun mengingatkan kita juga akan kisah perjalanan orang Israel. Mereka bertemu Tuhan di Padang gurun dan Tuhan memberikan mereka perintah yaitu dua loh batu di Padang gurun. Ketika Yohanes Pembaptis kembali ke Padang gurun, maka itu adalah simbol bagi orang Israel untuk bertobat dan melihat lagi relasi mereka dengan Tuhan. Mereka perlu membersihkan diri dari dosa mereka dan disegarkan untuk melakukan perintah Tuhan. Di masa Adven ini, secara khusus kita diundang untuk melihat diri kita sendiri. Apakah kita cukup dekat dengan Tuhan? Ataukah kita menjauh dari Tuhan? Bisa jadi kita kelelahan karena kita berjalan sendiri tanpa pedoman dan panduan iman kita. Atau bisa jadi kita haus dan merasa kering karena kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri. Kita diundang untuk melihat lagi janji pembaptisan kita. Juga kita diajak untuk datang ke sumber air, yaitu Tuhan, yang akan menyegarkan kita dan memberikan kita kekuatan baru. Jika ada merasa kering dan berada di padang gurun, datanglah kepada Tuhan karena Tuhan pasti akan menunjukkan jalan kepada sumber air yang menyegarkan.

12. HENING SEJENAK

13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

Halaman
1234