Kasus Rabies di TTU

Kasus Rabies di TTU, Camat Miomaffo Barat Minta Warga Waspada

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ANJING GIGIT - Plt Camat Miomaffo Barat, Guido Valadares, S.Sos meminta masyarakat di Kecamatan Miomaffo Barat untuk selalu waspada menyusul kasus rabies yang menyebabkan seorang warga Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT meninggal dunia pada, Rabu, 20 Desember 2023 petang.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

TRIBUNFLORES.COM, KEFAMENANU - Plt Camat Miomaffo Barat, Guido Valadares, S.Sos meminta masyarakat di Kecamatan Miomaffo Barat untuk selalu waspada menyusul kasus rabies yang menyebabkan seorang warga Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT meninggal dunia pada, Rabu, 20 Desember 2023 petang.

Menurutnya, dengan tambahan 1 lagi kasus meninggal dunia akibat virus rabies di Kecamatan Miomaffo Barat ini harus semakin meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan tidak boleh menganggap remeh.

Dikatakan Guido, langkah yang ditempuh pemerintah Kecamatan Miomaffo Barat bekerja sama dengan Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan serta aparat TNI-POLRI telah maksimal.

Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Rabies Kecamatan Miomaffo Barat memberikan himbauan kepada masyarakat melalui sosialisasi di setiap desa di kecamatan tersebut agar mengikat atau mengandangkan HPR piaraannya. Namun, hingga saat ini Hewan Penular Rabies berupa anjing masih berkeliaran di wilayah Kecamatan Miomaffo Barat.

Baca juga: Lagi, Satu Warga di Timor Tengah Utara Meninggal Akibat Rabies

 

 

Tidak hanya itu, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Rabies Kecamatan Miomaffo Barat juga telah bekerja sama dengan Dinas Peternakan untuk melakukan vaksinasi terhadap HPR di setiap desa di kecamatan itu.

"Pada setiap kegiatan-kegiatan di desa itu saya selalu imbau dan saya dengan tim reaksi cepat melakukan sosialisasi di setiap desa secara bergiliran, namun masih ada kejadian ini ni kita sangat sesalkan masih ada masyarakat yang belum sadar itu. Dia menganggap rabies ini penyakit yang tidak berbahaya." bebernya, Rabu, 20 Desember 2023.

Ia menuturkan, pasca digigit anjing pada Bulan Juli lalu, almarhum merasa biasa-biasa saja dan beraktivitas seperti biasa ke kebun. Namun, gejala rabies ini muncul beberapa hari lalu dan yang bersangkutan kemudian dipaksa oleh keluarga untuk berobat ke Puskesmas Eban.

Ketika menemui pasien, saat berobat ke Puskesmas Eban, Guido sempat berkomunikasi pasien itu. Namun Guido melihat bola mata yang bersangkutan memerah dan terlihat cemas.

Sebelumnya, pasien positif rabies yang berasal dari Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur bernama Hubertus Ukat (27) meninggal dunia.

Pasien positif rabies ini meninggal dunia pada, Rabu, 20 Desember 2023 petang setelah dirawat di RSUD Kefamenanu selama satu hari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, pasien positif rabies yang telah meninggal dunia ini telah diantar menggunakan mobil ambulance ke kediamannya di Desa Suanae.

Dengan tambahan 1 kasus meninggal dunia itu maka, hingga saat ini sebanyak 3 pasien di Kabupaten Timor Tengah Utara dinyatakan meninggal karena tertular rabies.

Sebagai informasi, satu orang pasien diduga tertular rabies sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu. Warga diduga tertular rabies ini berasal dari Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial HU (27).

Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM dari sumber terpercaya, Rabu, 20 Desember 2023, korban HU sebelumnya digigit seekor anjing pada Bulan Juli yang lalu. Pasca digigit anjing, korban enggan melaporkan hal ini kepada pihak medis di Desa Suanae.

Setelah digigit anjing tersebut, korban mencuci luka dengan air dan detergen serta merawat luka tersebut dengan minyak kelapa hingga sembuh.

Baca juga: Ombudsman NTT Sebut Marak Calo Tiket Kapal ASDP di Bolok Kupang

"Dia anggap biasa dan mereka merawat itu dengan minyak kelapa,"ujarnya.

Gejala Rabies pertama kali dialami korban pada 3 hari yang lalu. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas pada, Selasa, 19 Desember 2023 pagi.

Ketika dalam perjalanan keluarga mengantar pasien tersebut ke Puskesmas, yang bersangkutan hendak melompat dari atas sepeda motor yang ditumpanginya ketika dihembus angin di sekitar pasar di Eban.

Pasien HU, lanjut sumber tersebut, masih berkomunikasi seperti biasa. Meskipun demikian, yang bersangkutan phobia terhadap air, takut cahaya dan angin.

Pada hari yang sama, pasien diduga tertular rabies ini kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu dan sedang dirawat hingga saat ini. (*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News