Natal 2023

Teks Misa Malam Natal Minggu 24 Desember 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERDOA DI GEREJA - Seorang biarawan sedang berdoa dalam gereja. Mari simak Teks Misa Malam Natal Minggu 24 Desember 2023.Teks misa malam Natal disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Malam Natal Minggu 24 Desember 2023.

Teks misa malam Natal Lengkap dengan Renungan Harian Katolik.

Teks misa malam Natal disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Ledalero, Maumere, Flores, NTT.

Ikuti misa malam Natal dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 24 Desember 2023 Masa Adven IV Jelang Natal 2023

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

PELETAKKAN KANAK YESUS DAN PENYALAAN LILIN

Bagian ini dapat dilakukan pada awal perayaan Sabda. Sebaiknya semua lampu dipadamkan. Jika ada nyanyian maklumat Kelahiran Yesus Kristus, maka bisa dinyanyikan.

Kemudian (usai maklumat dinyanyikan) dengan penerangan lilin, para petugas liturgi berarak masuk.

Pemandu membawa patung kanak Yesus dan ia meletakkannya di palungan di dalam gua Natal yang telah disiapkan.

Sesudah itu, kedua lilin yang ada di depan gua Natal dinyalakan. Lampu-lampu pun dinyalakan, dinyanyikan lagu Pembuka, dan Pemandu mengambil tempat di depan untuk memulai ibadah Malam Natal.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Selamat malam semuanya. Malam ini kita berkumpul di sini untuk merayakan Kelahiran Penyelamat kita, Yesus Kristus. Sebagaimana dikatakan oleh Nabi Yesaya dalam bacaan pertama nanti, kita semua telah melihat terang yang bersinar. Kita pun bergembira karena kita semua menjadi hidup. Rasul Paulus menegaskan bahwa Kristus menjadi manusia agar kita dibebaskan dari segala kejahatan dan agar kita dikuduskan. Mari kita buka hati kita untuk menerima Dia yang datang dan lahir di kandang hati kita yang hina. Ketika kita membiarkannya masuk ke dalam kehinaan kita, maka kita pun dikuduskan-Nya. Dia mau berjalan bersama kita, agar kita dapat dituntunNya kepada jalan yang benar. Kita ingat pada malam yang penuh rahmat ini, situasi konflik dan peperangan yang tengah terjadi di manamana. Kita juga ingat semua mereka yang kesulitan mencari makan karena krisis ini. Kita bawa semua mereka ke hadapan Tuhan, agar mereka tidak merasa sendirian. Kita berdoa agar mereka menemukan jalan keluar yang baik terhadap situasi yang kurang menguntungkan ini.

[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini. Pada saat lagu Kemuliaan dinyanyikan, seorang petugas bisa membunyikan lonceng gereja sampai lagunya selesai
dinyanyikan]

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa kami di surga, tiada orang yang pernah
melihat Engkau. Dalam diri Yesus Putra-Mu, Engkau demikian dekat. Dialah cahaya dalam kegelapan, keselamatan dalam bahaya, dan kedamaian dalam kegelisahan. Bukalah kiranya hati dan budi kami, agar berani mewartakan sukacita ini kepada siapapun yang Engkau sayangi. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07 BACAAN PERTAMA (Yes. 9:1-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Luk. 2:11)

Hari ini telah lahir bagi kita, seorang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan. Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya. (Refren)

Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. (Refren)

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai. (Refren)

Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (Tit. 2:11-14)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginankeingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Luk 2:10-11)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, * hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
U : Alleluia

11. INJIL (Luk. 2:1-14)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Pada malam kelahiran Penyelamat kita ini, kita mendengarkan injil Lukas yang berbicara tentang kisah kelahiran-Nya. Kita mendengarkan bahwa Yesus dilahirkan di kota Betlehem dan Dia diletakkan di dalam palungan. Tentu bukanlah kebetulan kedua kata ini yaitu Betlehem dan palungan, muncul dalam kisah kelahiran Yesus. Betlehem dalam bahasa Ibrani berasal dari kata beth yang berarti rumah, dan lehem yang berarti roti. Jadi secara harafiah ia berarti kota roti. Kitab Suci menyatakan bahwa Yesus dilahirkan di kota roti ini karena mereka harus melaksanakan sensus penduduk dan semuanya harus kembali ke kota asalnya. Namun, kita juga bisa menarik hal lain dari kisah ini, yaitu Betlehem menjadi simbol bahwa Tuhan sedang menghadirkan roti yang turun dari surga untuk umat manusia. Roti ini berbeda dengan roti yang diberikan kepada nenek moyang Israel di padang gurun. Roti yang ini adalah roti sejati, yang
menguatkan jiwa dan yang memberikan nutrisi iman yang menyelamatkan. Pada saat yang sama, kitab Suci menyatakan bahwa Yesus dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di dalam palungan. Palungan adalah tempat makanan hewan. Kita pun mengerti bahwa Yesus sebenarnya menghadirkan dirinya sebagai makanan bagi kita semua, yang menyajikan Sabda Allah yang menjadi kekuatan iman kita. Palungan menjadi simbol bahwa Tuhan tidak pernah berhenti menguatkan kita
terutama ketika kita merasa tidak berdaya.

Pada sisi lain, kita juga bisa merasa diri kita sebagai palungan kotor di tengah kota roti. Sebagaimana sebuah palungan tidak bisa diletakkan di rumah roti, kita pun merasa tidak layak berada di hadapan Tuhan. Namun demikian, Tuhan sudi dan mau lahir dalam kekotoran palungan hati kita. Sekotor-kotornya diri kita, Tuhan tetap mencintai kita dan mau berada di dalam kekelaman palungan jiwa kita. Yang paling penting adalah kita membuka diri dan hati kita bagi kehadirannya, ibarat palungan yang selalu terbuka menanti untuk diisi. Di malam Natal ini, kita pun bertanya, apakah kita merasakan kehadiran Roti Hidup di dalam Betlehem rumah kita? Lebih dalam lagi, apakah kita juga merasakan palungan hati kita disentuh oleh kekudusan-Nya? Kita akan pulang dari perayaan ini. Baiklah kita saling memberikan kehidupan dan berdamai satu sama lain. Kita juga dan berjuang untuk selalu membersihkan palungan hati kita dan memohon kiranya Tuhan selalu datang dan tinggal di dalam palungan hati kita agar kita pun dikuduskan. Sabda itu sudah menjadi daging dan Dia tinggal di tengah-tengah kita. Selamat Natal dan Tuhan memberkati.

13. HENING SEJENAK

14 SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari yang terkasih, pada malam ini kita menyambut kelahiran Penyelamat kita. Kita bersyukur karena kita memiliki harapan untuk selamat. Marilah kita memohonkan bantuan Tuhan melalui doa-doa permohonan berikut ini:
P : Semoga berkat semangat Natal, Gereja membaharui dirinya dan menjadi pembawa terang bagi semua umat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga kelahiran Penyelamat di tengah malam yang sunyi dan damai di Betlehem, membawa semangat perdamaian dan rekonsiliasi di antara umat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga perayaan malam ini juga memberikan peneguhan kepada semua yang sedang mengalami kesulitan, terutama yang mengalami kesulitan ekonomi karena kemiskinan dan terpinggirkan.
Marilah kita mohon…
P : Semoga berkat semangat Natal, kami semakin diteguhkan untuk saling membantu dan menghidupkan satu sama lain, di tengah situasi yang sulit saat ini. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara
kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, Sang Juru selamat, telah lahir. Dialah Allah yang menjadi manusia. Di tengah malam sunyi terpancarlah cahaya dan bersinarlah semarak ilahi di dunia. Maka bersama para malaikat dan para gembala di padang, marilah kita bergembira, dan memuliakan Allah dengan berseru (menyanyikan): Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Bapa yang setia dan murah hati. Para perayaan malam Natal ini secara khusus kami hendak memuji Engkau, sebab Yesus Kristus telah lahir di dunia dan rela menjadi manusia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya, untuk menjadi manusia, sama seperti kami. Ia lahir sebagai manusia dan menjadi Saudara kami. Dalam Dia, kami Engkau angkat menjadi putra-putri-Mu yang terkasih. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Dia telah Engkau utus membuka bagi kami jalan menuju kebahagiaan kekal. Melalui Dia, Engkau membawa damai dan sejahtera kepada kami dan kepada seluruh dunia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Melalui dan di dalam Dia, Engkau mengunjungi dan hadir senantiasa dalam hidup kami. Dia memanggil dan menghimpun kami menjadi Gereja, tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dunia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Oleh sebab itu, ya Allah Bapa kami, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu sambil bernyanyi/berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur seperti Gloria in Excelsis Deo] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.

21. MENDOAKAN MAZMUR 150

P : Marilah kita mendoakan Mazmur 150 untuk memuji kebesaran Tuhan dalam karya-Nya yang agung.
Yang memiliki Alkitab, kita buka Mazmur 150 dan kita doakan bersama. Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, kelahiran Bayi Betlehem membuat segalanya baru. Kemuliaan Allah tampak nyata bagi semua orang. Allah tidak memperhitungkan dosa dan kesalahan kita, sehingga mengutus Putra-Nya sebagai Juruselamat. Kita diminta agar mau menerima-Nya. Semoga kita mampu melihat kemiskinan palungan sebagai tanda kebesaran Allah yang mencintai kita. Maka, merayakan Natal juga berarti siap berbagi dan solider dengan orangorang miskin. Selamat Natal!

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa,

Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, kami mengucap syukur atas perayaan Natal ini, atas kehadiran-Mu di tengah kami. Kami mohon berkat kekuatan-Mu, agar kami semakin menghayati misteri Natal dan benar-benar berusaha menghadirkan Dikau di tengah keluarga dan masyarakat kami yang sangat mendambakan kedamaian dan keadilan.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN DAN PENGUTUSAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kelahiran Penyelamat kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News