Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM,SOE- Korban meninggal akibat virus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) bertambah satu orang. Yunri Liunokas (34) warga RT 06, RW 02 Desa Napi, Kecamatan Kie menjadi korban ke-14 meninggal, Selasa 2 Januari 2024.
"Korban meninggal akibat virus rabies bertambah satu orang atas nama Yunri Liunokas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Ria Tahun, Rabu, 3 Januari 2024.
Korban, kata Ria, digigit anjing tidak dikenal pada 6 Juni 2023 sekitar pukul 16. 00 Wita. Korban mengejar anjing tersebut lalu membunuhnya.
"Waktu itu, anjing tersebut mencakar korban pada kaki sebelah kiri menggunakan kuku, tetapi tidak ada luka darah. Hanya ada goresan putih," terangnya. Setelah dicakar bekas cakaran langsung dicuci, tetapi tidak memakai sabun.
Baca juga: Tekan Kasus Rabies, Bupati TTS Sebut HPR Tak Bertuan akan Dieliminasi
"Waktu awal kejadian sudah dianjurkan untuk vaksin, tetapi korban tidak mau vaksin karena tidak ada luka," tuturnya.
Tanggal 30 Desember 2023 pukul 00.00 Wita korban mulai mengalami gejala rabies. Adapun gejalanya gelisah, sulit menelan (minum air) dan rasa takut berlebihan jika terkena udara atau angin.
Korban dibawa ke Puskesmas Kie pada tanggal 31 Desember 2023 sekitar pukul 11.21 Wita.
"Di sana pasien mendapatkan penanganan dan perawatan," katanya.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Spesialis Pencuri Sepeda Motor di TTS
Pihak Puskesmas setempat juga melakuan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada keluarga untuk merujuk pasien, tetapi keluarga menolak dan ingin merawat korban di rumah.
"Pada pukul 13.46 Wita pasien dibawa pulang ke rumah untuk dirawat," tuturnya.
Tanggal 1 Januari 2024 malam pasien diantar kembali oleh keluarga ke Puskesmas Kie.
"Di sana pihak keluarga mengatakan bersedia agar pasien dirujuk. Pihak Puskesmas Kie menghubungi RSUD Soe dan mendapatkan persetujuan rujuk. Pasien dirujuk pada pukul 21.53 Wita," jelasnya.
Baca juga: Dinas Peternakan NTT Vaksin 38 Ribu Hewan Penular Rabies di TTS
Korban dirawat di RSUD Soe hingga tanggal 2 Januari 2024. Pada saat itu kondisi kesadaran pasien mulai menurun, akhirnya meninggal dunia pada pukul 19.40 Wita. *
sumber: pos-kupang.com