Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian ESDM menyebut ada peningkatan aktivitas gunung api Iya di Kabupaten Ende, NTT.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/1/2024) mengatakan, gunung api Iya secara administratif berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Secara geografis puncaknya terletak pada posisi 8.897° LS, 121.645° BT dan memiliki ketinggian 637 m di atas permukaan laut.
Iya merupakan gunung api strato vulkanik yang sejarah letusannya tercatat sejak tahun 1671 hingga erupsi terakhir tahun 1971, dengan selang waktu erupsi antara 1 - 60 tahun.
Baca juga: Update Data Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur
Gunung Iya dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan G. Iya di Jl Ikan Paus, Tewejangga, Kel. Paupanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, 86381.
"Karakteristik letusan Gunung Iya pada umumnya berlangsung di kawah utama melalui letusan magmatik yang menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava disertai dengan adanya runtuhan pada puncak Gunung Iya," ujar Hendra Gunawan.
Terdapat rekahan berkembang di sekeliling kawah aktif Gunung Iya, yang menunjukkan zona lemah di dalam gunung api, yang kemungkinan akan mengakibatkan longsoran besar ke arah laut pada saat terjadi letusan gunung Iya yang akan datang.
Hendra Gunawan menyebut perkembangan terakhir aktivitas gunung Iya hingga 1 Januari 2024 Pukul 18.00 WITA.
Pemantauan visual gunung Iya, pada hari Minggu tanggal 31 Desember 2023 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 – 80 m dari puncak.
"Sejak tanggal 1 Desember 2023 hingga 31 Desember 2023 terekam 55 kali gempa Vulkanik Dalam, 58 kali gempa Tektonik Lokal, dan 54 kali gempa Tektonik jauh," katanya.
Data kegempaan gunung Iya menunjukkan peningkatan gempa vulkanik dalam yang cukup signifikan pada tanggal 30 - 31 Desember 2023, terekam Gempa VA sebanyak 12 kali kejadian dengan amplitudo 4 – 33 mm.
Peningkatan kegempaan ini dapat mengindikasikan peningkatan tekanan dalam tubuh gunung Iya akibat meningkatnya aktivitas magmatik, namun hingga saat ini gempa-gempa permukaan masih belum terekam.
Baca juga: Listrik Padam, Petugas BPBD Flores Timur Hubungi PLN Tapi Sinyal Hilang
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, maka tingkat aktivitas gunung Iya masih berada pada Level I (Normal).