Pencak Silat Sikka

’Setahun’ Terkatung di Tangerang Selatan, Pesilat PD Sikka Akhirnya Pulang Kampung Bawa Medali Emas

Penulis: Egy Moa
Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pater Hendrik Maku, SVD (baju hitam) berada di antara para atlet Persai Diri di Tangsel Banten pada bulan Desember 2023.

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Terkatung-katung 12 hari  ditampung di Civita Youth Camp Tangerang Selatan (Tangsel), Banteng, menunggu jadwal keberangkatan KM Umsini dari Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta ke  Pelabuhan Maumere, para atlet dan pelatih silat Perisai Diri (PD) asal Kabupaten Sikka, Pulau Flores akhirnya bisa pulang kampung, Kamis 4 Januari 2024. 

“Pak pelatih dan adik-adik atlit dari Maumere berpamitan dengan Pimpinan Civita. Mereka menyerahkan amplop berisi doa dan cinta buat segenap anggota komunitas yang telah melayani mereka selama 12 hari,” tulis Pater Hendrik Maku, SVD kepada TribunFlores.com, Jumat pagi 5 Januari 2024.

Pengajar IFTK Ledalero, sedang menempuh pendidikan doktoral di Jakarta  menyampaikan terima kasih berlimpah kepada segenap donatur  yang telah berbagi dengan adik-adik ini.

”Moga Tuhan memberkati ketulusanmu. Salam dari semua adik-adik. Epang gawan (terima kasih),” Pater Hendrik membalas budi baik donator.

Baca juga: Bawaslu Sikka : Sampai Saat Ini Belum Ada Pelanggaran Kampanye Caleg

 

 

Pertemuan Pater Hendrik dengan para pesilat PD mengikuti Kejurnas PD terjadi Sabtu 23 Desember 2023 di GOR Indomilk di Tangerang, Banten.

“Saya mendengar cerita dari mereka tentang perjalanan sepekan dengan kapal laut menuju Pelabuhan Tanjung Priuk. Dalam perjalanan, ada atlet yang sakit dan dibantu oleh tim medis di atas kapal,” kenang Pater Hendrik.

Kejurnas Pelajar diikuti berbagai provinsi di Indonesia. Dari Provinsi NTT diwakili 10 atlet dan seorang pelatih asal Sikka dan lima atlet dari Kabupaten Ngada. Dalam keterbatasan, pesilat Sikka meraih dua  medali emas, beberapa keping perak dan perunggu. Sedangkan pesilat asal Ngada mendapatkan satu emas.

Dia menulis, tim asal Ngada menuju Jakarta menumpang pesawat, sementara tim dari Sikka berlayar berhari-hari dengan kapal laut. Menurut pengakuan para pesilat, dana yang mereka miliki sangat terbatas dan tidak cukup untuk membeli tiket pesawat.

Baca juga: Bawaslu Sikka Rekrut 1005 Pengawas TPS untuk 1005 TPS

Dana itu juga urunan para orangtua para atlet, patungan dari para pelatih di Sikka, dan juga sumbangan dari beberapa sekolah para atlet itu berasal.

“Mereka bertanding membawa nama NTT. Anehnya, kontribusi pemerintah sama sekali tidak ada. Pemerintah ada di mana? Padahal, para atlet PD Sikka sudah sekian sering mengharumkan nama kabupaten, provinsi, dan bahkan negara. Dalam sejarah PD Sikka, ada beberapa atletnya yang telah mengukir prestasi besar menjuarai kejuaraan dunia,” urai rohaniwan asal Manggarai.

“Saya bertanya kepada para atlet, kapan pulang ke Maumere? “Tergantung jadwal kapal.  Kapal ke Maumere baru terjadwal tanggal 4 Januari 2024.

“Lalu ke mana mereka pergi selama menunggu jadwal tersebut? Dan bagaimana membiayai kehidupan belasan hari di Jakarta? Untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang tidak diharapkan, saya berinisiatif mengajak mereka menginap di tempat tinggal saya di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Baca juga: Begini Sikap Keibuan Seorang Polwan ketika Ketemu Bocah Penjual Pisang di Sikka

Pater Hendrik menuturkan, para atlet dari Sikka tetap ‘happy’’ menyambut tahun baru di Civita Youth Camp, walau jauh dari keluarga.

“Kalian tetaplah yang terbaik untuk Sikka, walaupun Pemda enggan peduli dengan segala pengorbananmu. Teruslah berprestasi mengharumkan nama Sikka, kapan pun dan di mana pun. Selamat Tahun Baru 2024 untuk semua di Kabupaten Sikka,” Pater Hendrik mengakhiri tulisannya.*

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News