Gempa Bumi di NTT

Kepala BMKG Kupang Sebut Flores Miliki 2 Sumber Gempa, NTT Ada 8 Jalur Gempa

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PODCAST POS KUPANG - Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Margiono bersama host Manager Online Pos Kupang, Alfons Nedabang, Kamis, 04/01/2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang Margiono, S.Si mengungkapkan, wilayah Pulau Flores saat ini memiliki dua sumber gempa.

Sementara untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri memiliki delapan jalur pemicu gempa.

Dalam Podcast Pos Kupang Kamis, 04/01/2024 bertema "NTT Sering Dilanda Gempa, Mengapa?" Margiono menjelaskan, dua sumber gempa Flores itu adalah sesar naik Flores (Back Arc Thrust) yang menyebabkan gempa dengan kekuatan dahsyat pada tanggal 12 Desember 1992.

Sumber yang satunya lagi adalah sesar yang baru ditemukan setelah gempa tanggal 14 Desember 2021, yakni sesar Kalaotoa yang membentang dari pesisir Utara Flores hingga Sulawesi.

Baca juga: Kilas Balik 30 Tahun Gempa Flores, Prof Yoyong Harap Unipa Buat Peta Kerentanan Tsunami di Sikka

 

Berikut lanjutan cuplikan wawancara eksklusif bersama host Manager Online Pos Kupang, Alfons Nedabang.

Data pertama yang dikeluarkan BMKG itu tingkat akurasinya belum 100 persen ya?

Iya artinya kita memang sudah mendekati, cuma, seperti statistik saja, makin banyak data yang kita pakai makin bagus karena sensornya itu sebetulnya kayak yang masuk baru 16 waktu dianalisa, malahan itu lebih, masih banyak sensor-sensor lain yang mengirim data tapi kita dituntut agar tiga sampai lima menit harus segera menampilkan laporan kepada masyarakat, kepada pemerintah dan yang lain. Kalau kita menunggu semua masuk kan bisa sepuluh menit, lima belas menit makanya biasanya itu kita analisa dulu, kita kirim makanya update gempanya itu diatas sepuluh sampai lima belas menit.
Kedepannya mungkin pemerintah minta harus lebih cepat lagi, misalnya dulu kita tiga sampai lima menit nanti mintanya tiga sampai empat menit lagi, itu kan perlu peralatan yang makin banyak.

Sudah beberapa kali gempa terjadi dan mengguncang Kupang dan muncul kepanikan. Bagaimana biar masyarakat tidak semakin panik?

Intinya yang pertama, masyarakat harus tahu bahwa jika suatu tempat pernah terjadi gempa maka daerah tersebut akan mengalami gempa lagi. Kapan terjadinya kita tidak tahu. Kita harus sadar bahwa kita memang hidup di atas tempatnya gempa, jadi masyarakat tidak perlu panik. Yang kedua, jika merasakan goncangan, segeralah lari ke tempat yang lebih aman, ke tempat terbuka, karena kita tidak tahu bahwa gempa itu besar atau kecil atau menengah. Mungkin selama ini kita merasakan bahwa gempanya seperti ini saja. Ini bukannya menakut-nakuti tapi memang karena kita hidup di daerah yang pernah mengalami guncangan gempa, rawan gempa, berarti kita siap apapun risikonya.

Sekarang kan kita sudah tahu bahwa kita tinggal di daerah gempa jadi sewaktu-waktu kalau terjadi goncangan lebih baik segera ke lokasi yang lebih aman. Menyelamatkan diri pertama ke daerah yang terbuka, tidak boleh yang sebelahnya ada tiang listrik, ada menara, pohon, tanah yang mudah longsor, bangunan dan lain-lain. Kalau lapang tanahnya juga kita lihat apakah tanah yang kita pijak untuk kita melakukan evakuasi pertama itu mudah longsor atau tidak? Apakah tempat itu dekat tebing atau tidak, takutnya kita lari ke situ tiba-tiba gempa besar longsor lagi itu tebing.

Yang kedua, kita kenal dulu lokasi tempat kita bekerja, misalnya kerja di ruangan, lokasi evakuasi jalur-jalurnya ke mana, lewat mana, kemudian tempat-tempat untuk mengungsi sementara di mana. Kalau kita di rumah punya barang-barang yang berat jangan taruh di atas lemari karena ketika digoyang (gempa) akan jatuh menimpa kita.

Barang-barang yang digantung kita kencangkan, lemari-lemari yang mudah goyang kita ikat ke tembok sehingga waktu goyang tidak rubuh. Jangan lupa cari informasi dari instansi yang diberikan tugas untuk memberikan informasi tentang gempa bumi dan tsunami, BMKG.

BMKG punya tugas juga ya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih sadar?

Halaman
12