Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 24 Januari 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Menabur Kebaikan, Menuai Sukacita.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Hari Rabu, 24 Januari 2024 THN B/II: Hari ke 7 Pekan Doa Sedunia, PW. Fransiskus dari Sales.
Bacaan hari ini: 2Samuel 7:4-17, Mazmur 89:4-5.27-28.29-30 dan Injil Markus 4:1-20
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pengajaran Tuhan Yesus kali ini dalam bentuk perumpamaan.Yesus sering kali mengajar para pendengar-Nya dengan perumpamaan. Kerajaan Allah diumpamakan sebagai seorang yang menaburkan benih. Benih itu jatuh di tanah yang berbeda-beda. Ada yang jatuh di tepi jalan, di tanah berbatu, di tengah semak duri, ada juga yang jatuh di tanah yang subur.
Dari semuanya, hanya yang terakhir yang bisa tumbuh dan berkembang. Benih yang jatuh di tanah yang subur dapat tumbuh dengan baik, sehingga akhirnya berbuah banyak dan berlipat ganda.
Lewat perumpamaan ini, kita temukan empat tipe karakter manusia. Pertama, penabur benih jalanan. Jalan adalah sebuah sarana umum mobilitas banyak orang, bahkan hewan/binatang pun demikian. Akibatnya benih-benih yang ditaburkan oleh seorang penabur mengalami nasib “sial”. Benih-benih yang ditaburkan akan diinjak-injak orang bahkan dimakan oleh binatang-binatang yang melintasi jalan tersebut.
Akibat lebih jauh, benih-benih tersebut rusak bahkan hilang. Pada akhirnya penabur sama sekali tidak menuai hasil dari apa yang telah diupayakannya. Semuanya sia-sia. Kisah ini bisa memberikan gambaran pada tipe manusia yang tidak memiliki masa depan, karena dari awal salah memilih tempat sehingga yang terjadi adalah hidup tanpa harapan. Pada kehidupan yang nyata, banyak orang tidak memiliki masa depan, karena hidupnya dibelenggu oleh egoisme sehingga membawa kesengsaraan hidupnya.
Sebagai contoh, hidup orang yang terjebak pada narkoba. Dampak dari cara hidup macam ini membawa kesengsaraan tidak hanya yang bersangkutan, tetapi juga berimbas pada keluarganya bahkan pada tetangganya. Lebih jauh dari itu berakibat fatal, yaitu kematian.
Kedua, penabur tanah tipis bebatuan. Tipe penabur pada karakteristik ini sedikit lebih baik daripada penabur benih jalanan. Ia memilih sedikit ada tanah di antara banyak bebatuan. Benih yang ditaburkan sempat tumbuh namun tidak bertahan lama, cepat layu, dan akhirnya mati.
Manusia memang memiliki niat baik untuk tumbuh, namun pertumbuhannya bersifat sementara karena kemalasannya. Awalnya manusia ingin bertumbuh dan berkembang, akan tetapi pada akhirnya berhenti. Manusia punya semangat untuk memulai tapi tidak ada semangat untuk mengakhirinya karena motivasi yang rendah dalam dirinya, sebab manusia malas.
Ketiga, penabur semak berduri. Tipe penabur pada karakteristik ini tampaknya lebih baik daripada kedua karakter sebelumnya, yaitu penabur pada tanah jalanan dan tanah tipis bebatuan. Penabur benih pada tanah semak berduri dapat dipandang sebagai orang andalan. Akan tetapi yang bersangkutan menyerah pada keadaan saat godaan dan tantangan datang menghampirinya karena hidupnya dililiti oleh ”semak berduri”.