Meski demikian, Weng tetap memerintahkan penyuluh pertanian untuk memantau perkembangan di lapangan dan mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari serangan hama itu.
"Prediksi memang dari sekarang apakah nanti (serangan hama) membuat masyarakat sulit dapat pangan. Dari sekarang sudah identifikasi sehingga saatnya begitu ketahuan segera laporkan ke pemerintah. Jangan orang lapar baru kita siap, tetapi sebelumnya sudah bisa diprediksi, begitu ada kekurangan pangan kita sudah siap beras," jelasnya.
Terjadi di Tiga Kecamatan
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu mengatakan, serangan belalang kembara tak hanya terjadi di Kecamatan Lembor. Lembor Selatan dan sebagian Welak juga terdampak.
Kendati demikian Laurensius mengklaim intensitas serangan belalang kembara terus menurun. Sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya pengendalian dengan menyemprotkan pestisida di 1.498 hektare lahan pertanian yang tersebar di tiga kecamatan itu.
"Kondisi di lapangan sudah dikendalikan, sudah menurun serangan dan perkembangannya. Kondisi tanaman tidak terlalu berpengaruh, tetapi langkah antisipasi perlu dilakukan. Sampai hari ini sudah dilakukan pengendalian di 1.498 hektare per hari ini dan menghabiskan sekitar 1.200 liter pestisida," katanya.
"Kita tidak hanya mengendalikan belalang kembara, tapi semua hama yang menyerang tanaman kita kendalikan termasuk ulat rayap, walang sangit dan wereng," pungkasnya. (uka)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News