Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia!
Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak.
Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?
Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal.
Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan,
kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus memanggil orang banyak dan mengoreksi pandangan mereka. Yesus berkata, "Tidak ada sesuatu pun dari luar seseorang, yang masuk ke dalam dirinya, dapat menajiskannya, melainkan hal-hal yang keluar dari dalam diri seseorang, itulah yang menajiskannya" (Mrk. 7: 15).
Sebelumnya orang berpikir bahwa segala sesuatu yang berasal dari luarlah yang menajiskan diri kita. Namun, Yesus justru melihat sebaliknya. Bagi Yesus, hal yang justru menajiskan adalah apa yang keluar dari dalam diri seseorang.
Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, dan kebebalan.
Dalam Bacaan Pertama, kita mendengar kunjungan ratu negeri Syeba untuk mencari tahu apakah Salomo benar-benar raja yang bijaksana. Ratu dari negeri Syeba ini mengetahui kebijaksanaan Salomo dan berkata, "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu." Pandangan Ratu Syeba berubah total.
Ia memuji Allah dengan berdoa, "Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang berkenan kepadamu dan mendudukkan engkau di atas takhta Kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, la mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran" (1 Raj. 10:9).
Sebagaimana kesaksian hidup Yesus dapat mengubah hidup banyak orang saat itu, kesaksian hidup kita sebagai pengikut Kristus pun dapat mengubah hidup banyak orang menjadi lebih baik. Mari kita berusaha menjadi pribadi yang berhikmat dan memuliakan Tuhan dalam hidup dan karya pelayanan kita. Orang mengagumi sesuatu bukan karena perkataan saja, melainkan terlebih karena apa yang dilihat dan dialami sebagai bagian dari keteladanan baik kita.
Tuhan, tambahkanlah iman kami supaya kami mampu membaca tanda-tanda zaman serta berusaha untuk hidup layak dan berkenan pada-Mu. Amin. (sumber adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News