Pemilu 2024

Sarce Monika Fatu: Jangan Malu Jadi Linmas, Itu Tugas Mulia

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERTUGAS - Komandan Linmas di TPS 3, Desa Holulai, Kecamatan Loaholu, Rote Ndao, Sarce Monika Fatu.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

TRIBUNFLORES.COM, BA'A - Mayoritas petugas Linmas atau Perlindungan Masyarakat adalah kaum maskulin.

Di tengah potret Linmas yang kebanyakan laki-laki, seorang ibu asal Pulau Terselatan NKRI, Pulau Rote, Sarce Monika Fatu membaktikan dirinya sebagai petugas Linmas Pengamanan atau Pam TPS Pemilu 2024.

Ibu berusia 49 tahun ini merupakan petugas Linmas di TPS 3, Desa Holulai, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao.

Dengan senyuman, Sarce penuh percaya diri mengenakan seragam hijau ciri khas Linmas, topi PDH, sepatu PDL serta tongkat T dengan panjang 15 sampai 20 inchi yang terikat pada pinggang.

Baca juga: Jurnalis Tribun Flores, Gordy Donofan Juara I Lomba Jurnalistik Warga NTT Award 2023

 

Sembilan tahun sudah ibu tiga orang anak ini mendedikasikan dirinya sebagai petugas Linmas di Desa Holulai.

"Untuk apa malu jadi Linmas, justru ini tugas mulia," ungkap Sarce kepada POS-KUPANG.COM, Kamis, 15 Februari 2024.

Sebelum mengemban tugas menjadi petugas Linmas, Sarce semula menjadi ibu rumah tangga biasa.

Hari demi hari, dilewati Sarce dengan penuh syukur, seraya ikut membantu suami untuk mempersiapkan segala perlengkapan saat sang suami hendak melaut.

"Saya jadi Linmas dari tahun 2016," pungkas Sarce.

Ibu kelahiran 12 Mei 1974 ini tidak pernah minder menjadi Linmas. Bahkan dia merasa begitu tertantang untuk mengabdi kepada masyarakat.

Dengan insentif Rp 75 ribu per bulan, Sarce gaspol demi bangsa dan negara.

Di momen Pemilu 2024, Sarce ditunjuk menjadi komandan TPS 3, Desa Holulai, Kecamatan Loaholu dalam tugas pengamanan.

Satu kali 24 jam, Sarce melakukan pengamanan di TPS 3 yang letaknya tepat berada di Kantor Desa Holulai.

Baca juga: Proyek Jalan Ende-Aegela Baru 15 Persen, Kontraktor Diminta Kebut Ketinggalan

Meskipun penuh tantangan, Sarce mengaku keberadaan Linmas di Kabupaten Rote Ndao tiada perhatian.

"Sampai sekarang, rasanya kami tidak diperhatikan," tandas Sarce.

Dia hanya berharap, kiranya ada sentuhan pemerintah untuk menaikan insentif Linmas.

"Meskipun begitu, saya rasa bangga, ijazah hanya Paket B, tapi berbakti kepada bangsa dan negara," beber Sarce.

Sebagai informasi, sesuai amanat Undang-Undang 32 tahun 2004, pembinaan Linmas berada di bawah naungan Pemerintah Daerah melalui Satuan Pamong Praja (Pol PP). (rio)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News