Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 19 Februari 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Mencintai Allah dalam diri Orang Menderita.
Renungan harian katolik disiapkan untuk pekan biasa masa Prapaskah I.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 19 Februari 2024 Pekan Prapaskah I
Bacaan Pertama - Imamat 19:1-2.11-18
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya.
Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan;
janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.
Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan.
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan - Mzm. 19:8.9.10.15
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.
Bait Pengantar Injil - 2 Korintus 6:2b
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
Bacaan Injil - Matius 25:31-46
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Orang sering kali memahami hidup keagamaan sebagai sesuatu yang hanya berada di seputar altar, doa, dan peribadatan. Dengan mudah, mereka memisahkan hidup iman dari kehidupan nyata sehari-hari. Tuhan seolah-olah hanya bisa ditemui dalam doa dan ibadat. Akibatnya, banyak yang menjadi orang-orang munafik.
Mereka begitu khusyuk ketika berdoa dan beribadat, tetapi tidak peduli dengan saudara-saudari yang ada di sekitar. Banyak orang begitu bangga dengan puasa yang mereka lakukan, tetapi itu dilakukan hanya untuk kesalehan diri sendiri, tidak berpengaruh dan tidak menjadi berkat bagi masyarakat luas.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua bahwa Yesus tidak hanya bisa kita temui dalam doa dan peribadatan. Ia juga bisa kita temui dalam diri saudara-saudari kita, khususnya mereka yang hina, miskin, sakit, telantar, dan tidak diperhatikan. Tuhan Yesus mengatakan: “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang-orang yang terkecil, yang menderita, yang terbuang, dan yang sakit. Dengan demikian, hidup doa dan peribadatan kita mestinya tidak berhenti di seputar altar, tetapi harus berdampak dan berbuah di sekitar kita.
Bunda Teresa dari Kalkuta, seorang kudus zaman ini, menjadi inspirasi bagi kita. Ketika ditanya oleh seorang wartawan mengapa ia bersusah payah menolong orang-orang yang miskin, sakit, terbuang di pinggir
jalan, dan yang hampir mati, dengan tersenyum ia menjawab, “Karena saya melihat Tuhan Yesus dalam diri orang-orang itu.” Mencintai Allah juga nampak dalam diri anggota Legio Maria. Setiap minggu bahkan setiap hari mereka bertemu dengan Tuhan Yesus dalam diri orang-orang yang menderita.
Mereka melakukan kunjungan tetap; mengunjungi orang sakit di rumah atau di Rumah Sakit dan mendoakannya, menemani pastor, suster, frater, bruder dan suster dalam pelayanan komuni bagi orang sakit, mengunjungi saudara-saudari di penjara, mendoakan sesamanya yang meninggal. Mereka sangat peduli dengan kondisi hidup sesamanya yang menderita walau kadang ditolak dan tidak diterima kehadirannya. Bahkan ditolak oleh anggota keluarganya sendiri.
Contemplasi:
Bagaimana dengan kita? Mari kita wujudkan iman kita dalam perbuatanperbuatan nyata! Barangkali ada saudara-saudari kita, orang-orang di lingkungan kita atau di tempat kerja kita, yang tidak tersapa, yang sedang sakit, yang sedang menderita, dan yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan. Apa yang bisa kita lakukan bagi mereka?
Berbicaralah dengan lemah lembut kepada mereka. Tunjukkanlah kebaikan wajah, senyum dan kehangatan salam kita. Berikanlah sukacita. Pancarkanlah kasih yang nyata sebagai bukti bahwa Kristus berada dalam hati kita
Doa:
Ya Tuhan, terima kasih atas warta gembira hari ini tentang mengasihi orang-orang yang menderita. Terima kasih teguranMu hari ini melalui SabdaMu. Semoga kami selalu terbuka dalam melihat kehadiranMu dalam diri sesama yang menderita...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat menjalani masa tobat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News