Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 25 Februari 2024 Prapaskah II Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata. Mari simak teks misa hari Minggu 25 Februari 2024.Teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari Minggu 25 Februari 2024.

Teks misa hari minggu disiapkan untuk masa Prapaskah II tahun B.

Teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Jumat 23 Februari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

perayaan

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Prapaskah.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Pada Minggu Kedua Masa Prapaskah ini, kita akan mendengarkan tentang Kisah Abraham yang diuji Tuhan untuk mengorbankan putra tunggalnya Ishak. Tuhan tentu tidak menghendaki kematian Ishak, namun Dia mau menguji apakah Abraham setia kepada-Nya. Abraham pun lulus dalam ujian ini. Pengalaman Abraham ini bisa juga menjadi pengalaman kita. Tuhan menguji iman kita melalui berbagai cara dan kesempatan. Hanya orang yang setia kepada-Nya yang akan lulus dalam setiap ujian iman tersebut. Kita juga akan mendengarkan kisah tentang Yesusyang menampakkan kemuliaan-Nya di Gunung Tabor. Ketiga murid Yesus menjadi amat terkejut dan sekaligus bahagia mengalami suasana di Tabor itu, sampai mereka meminta untuk membangun
tenda untuk menetap di situ. Kita ingat kata-kata Rasul Paulus dalam bacaan kedua nanti, “jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Bersama Tuhan kita menikmati kebahagiaan. Kita berdoa semoga kita dimampukan untuk setia, sehingga bisa lulus dalam ujian iman kita dan mengalami kebahagiaan hidup bersama Tuhan. Semoga masa puasa ini membuat iman kepada Tuhan kita kian kuat. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Tuhan yang maharahim dan berbelaskasih, semua manusia dikasihi-Mu dengan tanpa batas. Engkau menunjukkan kemuliaan-Mu kepada kami melalui banyak cara. Bantulah itu kami untuk melihat kemuliaan-Mu di dalam hidup harian kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. BACAAN PERTAMA (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18)

L : Bacaan dari Kitab Kejadian. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut
dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kataNya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman TUHAN: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepadaKu, maka Aku akan memberkati engkau berlimpahlimpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 116:9)
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, * di negeri orang-orang hidup.

Mzm 116:10.15.16-17.18-19

Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, "Aku ini sangat tertindas!" Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. (Refren)

Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan.
(Refren)

Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya, di pelataran rumah Tuhan,
di tengah-tengahmu, ya Yerusalem. (Refren)

08. BACAAN KEDUA (Rm. 8:31b-34)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Roma. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mrk. 9:7)

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Inilah Anak yang Kukasihi, *dengarkanlah Dia.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

10. INJIL (Mrk. 9:2-10)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN KATOLIK

Peristiwa penampakkan kemuliaan Tuhan di Gunung Tabor yang barusan kita dengarkan tadi menunjukkan
kepada kita bahwa Tuhan rela meninggalkan kemuliaan-Nya dan bersedia berjalan bersama kita. Gunung Tabor banyak kali disebut dalam Perjanjian Lama. Salah satunya disebut dalam Kitab Hakimhakim yang menuliskan tentang perang orang Israel melawan Raja Kanaan. Raja Kanaan yang bernama Yabin, memiliki seorang panglima perang bernama Sisera, dengan sembilan ratus kereta besi. Hal ini membuat orang Israel takut. Namun, seorang nabi perempuan bernama Deborah meminta Barak untuk melawan Sisera. Mereka berkumpul di Tabor dan turun melawan Sisera. Sisera akhirnya kalah dan ia mati ditikam kepalanya oleh seorang perempuan (Hak. 4:1-24). Kisah ini hendak menunjukkan bahwa Tuhan itu sangat berkuasa. Ia agung dan perkasa. Maka, penampakkan kemuliaan Tuhan di Gunung Tabor mengingatkan para murid-Nya akan kebesaran Tuhan. Yang berbeda adalah Tuhan yang mulia itu hadir di tengah kita, berjuang bersama kita. Hanya orang yang dekat dengan-Nya dapat mengetahui kehadiran-Nya. Kadangkala kita merasa pesimis dan tidak berdaya, tetapi bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil. Rasul Paulus berkata, “jika kita bersama Tuhan, siapakah yang dapat mengalahkan kita?”. Di masa Prapaskah ini, kita semua merasa tidak berdaya dan banyak orang merasa putus asa. Situasi kita mungkin sama seperti Abraham yang merasa tidak berdaya harus mengorbankan putra tunggalnya. Namun, jika kita tetap percaya pada Tuhan, kita akan menemukan banyak hal lain dan akan melewati ujian iman ini. Kita bisa menunjukkan kebersamaan kita untuk saling
peduli dan mendukung agar kita bisa menemukan keselamatan secara bersama. Kita diminta untuk tidak mencari jalan sendiri-sendiri tetapi bersatu dan saling menolong. Kita kalah ketika kita menyerah dan tidak mau lagi percaya pada Tuhan. Mungkin banyak orang menikmati kebebasan dari doa atau misa bersama
(terutama karena pelayanan di Gereja ditiadakan untuk sementara) dan perlahan-lahan menjauh dari
Tuhan di tengah wabah ini. Orang seperti ini adalah orang yang gagal mempertahankan dan menghidupi imannya. Kisah gunung Tabor mengajarkan kita bahwa Tuhan sungguh berjalan dan berjuang bersama
kita di dunia ini. Dia mengharapkan agar kita lulus dalam ujian iman ini dan menjadi saksi kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Mari kita saling mendukung satu sama lain agar iman kita kepada Tuhan tetap dan semakin teguh.

12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT

P : Tuhan selalu menyertai kita dan hadir dalam kehidupan kita. Dia membangun tenda-Nya di dalam hati kita. Marilah kita menyampaikan kepada-Nya doa-doa permohonan kita.
P : Bagi Gereja Kudus. Semoga kita sekalian, sebagai anggota Gereja kudus, terus-menerus memperbaiki diri dan memurnikan motivasi hidup agar tetap setia dalam tugas perutusan yang telah dipercayakan Kristus. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat. Kita memohon kepada Tuhan agar masyarakat semakin menghargai nilai-nilai ajaran agama di dalam hidup mereka, supayamenghindari sikap-sikap yang bertentangan dengan kerukunan dan kerja sama. Marilah kita mohon….
P : Bagi para korban bencana. Semoga mereka yang mengalami penderitaan karena berbagai bencana tidak merasakannya sebagai hukuman dari Allah, tetapi mampu mengambil makna sebagai tanda peringatan untuk lebih setia dalam iman dan berharap dalam perjuangan hidup dan penuh keyakinan akan kasih Allah. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita semua yang hadir dalam perayaan ini memanfaatkan dengan baik masa puasa dan pantang ini untuk semakin mendekatkan hati dan budi kita kepada Tuhan, Penguasa kehidupan.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
15. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim telah menganugerahkan masa Prapaskah ini sebagai masa suci untuk bertobat. Maka marilah kita berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Allah, Engkau tidak hanya menciptakan kami, tetapi juga menjaga keselamatan kami. Ketika kami jatuh dalam dosa, Engkau mendekati kami dengan penuh kasih. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu untuk menanggung dosa dunia. Dialah Gembala yang baik, yang selalu berusaha mencari domba yang sesat. Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Selama masa tobat ini Engkau mengajak kami meningkatkan ibadah serta amal kasih dan menjadi lebih rajin menyambut sakramen-sakramen, yang menyegarkan dan mempertebal iman. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mengundang kami agar menggunakan Masa Prapaskah, masa persiapan ini, dengan keterbukaan dan kerelaan hati. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru: [Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya: “O Yesus, Putra Bapa“, PS 483] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.

20. MENDOAKAN MAZMUR 98:1-9

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.

Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!

Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan,
dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, Yesus menampakkan kemuliaan-Nya dan menghadirkan kebahagiaan bagi para murid-Nya. Tuhan selalu menampakkan kemuliaan-Nya kepada kita di tengah perjuangan hidup kita. Mari kita berusaha saling menolong untuk melihat kemuliaan Tuhan di dalam hidup dan karya kita.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah yang kekal dan kuasa, terima kasih untuk Sabda-Mu yang menguatkan kami. Bantulah kami untuk selalu setia pada Sabda-Mu dan menghidupiNya dalam hidup harian kami, agar kami dapat dihantar kepada keselamatan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News