Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 3 Maret 2024 Prapaskah III Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA PAROKI STA.THERESIA MBATA - Gereja Paroki Santa Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur.Mari simak Teks Misa Hari Minggu 3 Maret 2024 Prapaskah III tahun B.Teks misa hari Minggu Lengkap Renungan Harian Katolik.

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, * supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

10. INJIL (Yoh. 2:13-25)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang
duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan
semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN KATOLIK

Kita baru saja mendengarkan kisah Yesus membersihkan Bait Allah dari kegiatan jual beli. Pada
masa Yesus, orang Israel memiliki hanya satu Bait Allah yaitu di Yerusalem. Dalam setahun, setiap lakilaki dewasa diwajibkan untuk merayakan tiga dari tujuh perayaan penting di Yerusalem yaitu Hari Raya Tujuh Minggu mengenang pemberian hukum di Sinai, hari raya Paskah, dan hari raya Pondok Daun untuk
bersyukur atas hasil panen. Selain itu, ada yang datang untuk mempersembahkan kurban syukur dan
kurban pengudusan diri. Untuk maksud ini, mereka harus membawa juga hewan kurban. Bagi yang tidak
membawa, mereka bisa membeli kambing, domba, lembu atau merpati di sekitar Bait Allah. Itulah
sebabnya halaman Bait Allah menjadi penuh dengan kegiatan jual beli atau tukar menukar uang.

Hal ini membuat orang tidak lagi memperhatikan kekudusan tempat doa tersebut. Semakin besar
pestanya, maka semakin besar pula kegiatan pasar di sekitar Bait Allah. Secara perlahan, orang tidak lagi memperhatikan doa tetapi sibuk dengan urusan uang. Bait Allah menjadi alat untuk mendapatkan keuntungan. Yesus pun ingin mengembalikan fungsi tempat itu dengan mengusir mereka semua. Kisah ini mengajak kita untuk melihat lagi hidup kita. Rasul Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah Bait Allah. Itu berarti, kita hendaknya menjaga kekudusan atau kesucian hati kita. Namun, siapa tahu, hati kita mungkin terlalu penuh dengan urusan duniawi, sehingga kita tidak lagi memiliki tempat untuk Tuhan. Kadangkala mungkin kita lebih mencemaskan urusan ekonomi daripada memberikan waktu untuk bersyukur kepada Tuhan atas rezeki yang kita terima. Atau bisa juga terjadi bahwa kita sama sekali tidak mengizinkan Tuhan bersemayam di dalam hati kita.

Di masa prapaskah ini, kita diajak oleh Yesus untuk membenahi hati kita. Mungkin sejenak kita bereskan
kecemasan kita dan menyerahkannya kepada Tuhan. Atau bisa jadi kita terlalu mengurus hal lain sehingga
lupa untuk berdoa, apalagi di tengah situasi wabah sekarang ini, di mana orang mungkin tambah tenggelam dalam kemalasan untuk berdoa. Semoga hati kita menjadi rumah tempat bertahtanya Tuhan, karena Dia akan mengarahkan kita kepada RumahAbadi-Nya.

12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT

P : Tuhan selalu menginginkan agar kita selamat. Dengan sepenuh hati, marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada Tuhan yang maha rahim, yang selalu membuka pintu keselamatanbagi kita.
P : Semoga Gereja, dikuatkan oleh Roh Kudus dan bersatu dalam wafat dan kebangkitan Kristus, mampu membawa harapan dan cinta di tengah dunia yang dipenuhi dengan pertikaian dan kematian. Marilah kita mohon….
P : Semoga para pemimpin negara dibebaskan dari kepentingan pribadi atau golongannya, dan bersatu padu menemukan jalan keluar terbaik bagi kesejahtaraan hidup semua orang. Marilah kita mohon….
P : Semoga para ilmuwan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam setiap upaya penelitian ilmu pengetahuan. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita sekalian, diteguhkan oleh pembaptisan kita, mampu memberikan kesaksian kepada dunia tentang kekuatan cinta yang menyelamatkan.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

15. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Bapa yang mahakasih mendampingi dan memperhatikan kita, umat-Nya, yang dengan tekun mengisi Masa Prapaskah ini dengan banyak berdoa dan membaca Kitab Suci. Maka marilah kita berseru: Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Bapa yang maharahim, Engkau telah memanggil kami menjadi satu umat dan Engkau sendiri sebagai Allah kami. Lewat pembaptisan, Engkau telah menghimpun kami menjadi satu tubuh, yakni Tubuh
Kristus sendiri. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Ya Bapa, dalam Masa Prapaskah ini, kami Engkau himpun untuk mengenang pembaptisan kami yang pernah kami terima. Menjadi Putra-Mu merupakan kebanggaan bagi kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Ya Bapa, semangat baru telah Engkau curahkan kepada kami. Masa Prapaskah ini menjadi bagi
kami rahmat untuk membaharui diri; lebih memperhatikan orang lain, dan mempersiapkan diri bagi kebangkitan Putra-Mu, Yesus Kristus. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Dengan demikian, ya Bapa, kami semakin giat ingin mewujudkan dan membangun kesatuan Tubuh Kristus, di dalam keluarga, komunitas dan masyarakat di sekitar kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya: “Golgota, Tempat Tuhanku Disalib“, PS 487; atau “Curahkan Rahmat“, PS 603.

Halaman
1234