Herman juga mengatakan, jalan itu berstatus jalan Kabupaten dan jalan itu cukup strategis, karena itu perlu Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur secepatnya mengambil langkah untuk mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan, saluran drainase dan membangun berojong penahanan longsor.
Baca juga: Longsor di Kigit Elar Selatan, Material Lumpur dan Batu Tutup Badan Jalan
Tutup Jalan
Sebelumnya, bencana alam berupa tanah longsor terjadi di Kigit, Kelurahan Lempang Paji, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Minggu 3 Maret 2024.
Material longsor berupa tanah dan bebatuan menutupi badan jalan kabupaten hingga kini. Akibatnya arus lalu lintas di ruas jalan Lempang Paji-Lewurla, Desa Wae Rasan terhambat.
Anton Hasan salah satu pengguna jalan kepada TRIBUNFLORES.COM, Selasa 5 Maret 2024, mengatakan, tanah longsor itu disebabkan oleh intensitas hujan selama 2 hari dari hari Sabtu dan Minggu tanggal 2 dan 3 Maret kemarin.
Dikatakan Anton, material berupa tanah berlumpur dan bebatuan menutupi sebagian besar badan jalan. Akibatnya jalan menjadi sempit dan arus transportasi menjadi terhambat.
"Memang masih bisa dilintasi oleh motor dan orang jalan kaki, tapi kalau mobil sangat sulit padahal ini jalan strategis untuk akses menuju ke sejumlah kampung dan desa," ujar Anton.
Anton mengatakan, ada sekitar 4 titik longsor dengan timbunan material seperti tanah berlumpur dan bebatuan yang besar sangat kesulitan jika dievakuasi secara manual.
"Kondisi titik longsornya cukup panjang dan material menumpuk sangat tinggi sehingga kesulitan kalau kerja pakai tangan manusia. Harus pakai alat berat,"ujarnya.
Karena itu Anton meminta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur agar cepat menangani longsor tersebut dengan menurunkan alat berat untuk membantu mengevakuasi material longsor. Sehingga secepatnya arus transportasi di ruas jalan itu kembali normal.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News