Berita Manggarai

Ratusan Nakes Non ASN Desak DPRD Perjuangkan Nasib

Penulis: Charles Abar
Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Forum Nakes non ASN di Manggarai melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD kabupaten Manggarai, Rabu 6 Maret 2024

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar.

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) non ASN di Kabupaten Manggarai menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD kabupaten Manggarai, Rabu 6 Maret 2024. Mereka mendesak DPRD dan Pemkab Manggarai membuka mata dengan nasib ratusan Nakes non ASN yang mendambakan jadi tenaga aparatur negara baik ASN maupun PPPK.

Mereka menilai formasi yang diajukan oleh pemerintah daerah jauh dari jumlah asas kebutuhan di setiap Puskesmas.

"Ini sangat miris, yang dibutuhkan  tiga orang yang masuk cuma satu orang. Dua orang ini kemana?.yang menjadi pertanyaan kami adalah analisis yang dibuat oleh dinas kesehatan itu seperti apa, sehingga formasi PPPK tidak  sesuai dengan usulan dari Puskesmas," kata Aurelius S.Barat, Nakes Puskesmas Pagal.

"Kami mohon untuk ditambah jumlah formasinya, sesuai dengan analisis yang kami buat setiap Puskesmas," tambahnya.

Baca juga: Pasca Ditangkap, Pelaku Cabul Anak Kandung Digiring ke Mapolres Manggarai Timur

 

Seperti  disampaikan oleh Venansius Ganggut, dinas kesehatan sudah tiga bulan belum menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) semenjak Januari 2024. Akibatnya selama tiga bulan itu, ribuan nakes di Manggarai belum mendapatkan upah.

"Pertama yang perlu kami sampaikan, meminta kepada pemerintah kabupaten Manggarai untuk segera menerbitkan SPK (surat perintah kerja ) oleh Dinas Kesehatan Manggarai," ujar Venansius.

"SPK kami mandek, sementara gaji kami berdasarkan SPK. Kalau SPK sudah ditandatangani tentu gaji kami juga di realisasikan, pendapatan kami sesuai dengan SPK itu pak, kami berhak untuk mendapatkan upah kerja," tambah Venan, Nakes Puskesmas Anam, Kecamatan Ruteng.

Lebih lanjut Ia mengurai kerinduan para Nakes yang tergabung dalam Forum Nakes Non ASN di Manggarai ini. Mereka meminta Nakes yang berstatus  P1, P2 pada test sejak dua tahun lalu untuk diangkat tanpa test kembali

"Kasian kami pak sudah mengabdi belasan tahun, gaji kami kecil sementara beban kerja kami tinggi, kami mohon pak kami yang berstatus P1 dan P2 untuk diangkat tanpa test," tambahnya.

Baca juga: Usai Pelaku Cabul Ditangkap di Wae Poang, Anggota Polres Manggarai Timur Minta Bantuan Rekannya

Gaji Rendah Tamsil Dihapus 

Kebijakan pemerintah untuk menghapus tamsil atau tambahan penghasilan menambah deretan pilu Nakes di Manggarai.

Sejak tahun 2023, Pemkab Manggarai tidak lagi menganggarkan tambahan penghasilan bagi Nakes.Belum diketahui persis alasan pemerintah menghapuskan tamsil sejak 2023 lalu. Dilain hal, gaji yang mereka terima tiap bulan cukup kecil

"Kami sudah bekerja pak, hujan kami tidak peduli mengabdi di kampung-kampung, upaya menurunkan stunting, tetapi apa yang terjadi upah kami tidak sesuai dengan harapan kami selama ini," keluh Venan.

Halaman
12