Surat Gembala Paskah 2024

Surat Gembala Paskah 2024, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat Bicara soal Ekologis

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

USKUP RUTENG - Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr. Uskup Ruteng sudah mengeluarkan surat gembal paskah 2024.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr dalam surat gembala Paskah Tahun 2024 menekankan pentingnya ekologis.

Dalam surat gembala Paskah Uskup Siprianus yang diterima TRIBUNFLORES.COM, Jumat 15 Maret 2024, mengatakan seruan lembut ilahi kiranya juga menyentuh dan menguatkan diri umat yang kini berada dalam situasi serupa. Sebab kondisi hidup umat sedanglah 'tidak baik-baik saja'.

Menurutnya, kita sebagai umat masih bergumul dengan persoalan klasik yang dialami oleh setiap keluarga yang berpeluh keringat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak, dan urusan kesehatan. Kini beban hidup kita itu diperberat oleh meningkatnya harga beras dan barang-barang kebutuhan pokok.

Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Jumat 15 Maret 2024 dan Mazmur Tanggapan

 

Selain itu, masalah hidup kita itu semakin diperunyam oleh krisis lingkungan hidup yang parah. Setelah kekeringan yang begitu lama, muncul kejadian hujan lebat berkepanjangan.

Hal ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor, yang merusak rumah, sawah dan jalan. Perubahan cuaca yang ekstrim ini telah pula mengakibatkan gagal tanam dan gagal panen di wilayah Manggarai Raya.

Karena itu, Uskup Siprianus mengajak semua umat untuk menimba kekuatan jernih dari sumur pengharapan dan iman Kristiani Jangan takut! (Mrk 16:6). Sebab "barangsiapa yang berharap kepada Tuhan tidak akan dikecewakan" (T. Dan3:40).

"Masa Prapaskah yang sedang kita jalankan saat ini adalah sebuah retret agung untuk mengasah kembali harapan dan menguatkan kembali iman. Kita ingin merasakan kehadiran Tuhan yang meneguhkan dalam ziarah jalan salib masing-masing. Kita diundang untuk berjalan bersama Yesus dalam memikul salib hidup ini,"ujar Uskup Siprianus.

"Rahmat kasih Tuhanlah, dan bukan kekuatan kita yang rapuh, yang memampukan kita untuk terus melangkah maju dalam lorong fana dan suram di muka bumi ini. Dia telah menyalibkan segala penderitaan dan kegelapan hidup manusia di kayu salib. Dia pula telah menerbitkan fajar cerah kehidupan baru dalam peristiwa paskah. Kristus yang bangkit, yang kini bertakhta dalam singgasana surgawi, terus terlibat dalam pergumulan hidup kita di dunia ini melalui kehadiran Roh Kudus-Nya: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (Why 21:5),"sambungnya.

Menurutnya, dunia tempat kita hidup ini sedang berada di titik nadir yang krusial. Krisis ekologi yang parah telah menjadi krisis kemanusiaan yang dahsyat.

Kerusakan alam yang masif dewasa ini, bila tidak segera diatasi, akan mengancam kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Paus Fransiskus dalam surat apostolik Laudate Deum Oktober 2023 mengingatkan dengan sangat serius bahwa ibu bumi menjerit dan saudari alam mengerang kesakitan karena krisis lingkungan hidup.

"Dunia tempat kita hidup sedang menuju keruntuhan dan mungkin mendekati titik puncaknya," ujarnya.

Dikatakan Uskup Siprianus, secara kasat mata dan nyata, di Manggarai Raya juga mengalami pencemaran masif di udara, laut, darat dan air. Sampah terutama plastik dan sisa makanan tersebar dan menumpuk di mana-mana.

Kerusakan lingkungan yang parah terjadi di hutan, lahan pertanian, terumbu karang, pantai dan lapisan ozon di udara. Yang paling mencemaskan adalah krisis pemanasan global yang telah terasa dalam perubahan cuaca yang ekstrim. Kenaikan suhu 1,5 derajat celcius yang berkembang tidak terkendali dapat berakibat fatal bagi bumi dan manusia yang menghuninya.

Halaman
123