Dalam sebuah peristiwa saat perjamuan seperti perikop diatas, Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya. Kejadian ini disaksikan oleh Yudas Iskariot dan membuat hatinya sangat kesal.
Sebagai bendahara kelompok ia melihat tindakan itu sebagai pemborosan. Pikirnya daripada dituang di kaki Yesus lebih baik diberikan untuk dijual dengan harga yang mahal. Yesus berpandangan lain, Ia justru mendukung tindakan Maria: “biarkanlah dia melakukan hal ini”
Berapa harga sebuah ketulusan pelayanan? Sebuah ketulusan tidak bisa diberi harga. Ketika sebuah ketulusan diberi harga maka hilanglah nilai ketulusan itu sehingga tak bernilai sebagai pelayanan lagi melainkan menjadi sebuah perdagangan.
Yesus melihat dan menghargai tindakan Maria sebagai sebuah pelayanan yang muncul dari ketulusan hatinya. Inilah pelayanan yang bernilai tiada tara, pertama-tama bukan barang mahal yang dikorbankannya, tetapi karena ia ingin memberikan yang terbaik yang bisa diberikannya kepada Tuhan.
Doa Penutup
Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. (sumber the katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News