Oleh : Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 27 Maret 2024.
Tema renungan harian katolik yaitu Jangan Kau Gadaikan Cintamu.
Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Teks Ibadah Sabda Kamis Putih 28 Maret 2024 dan Renungan Harian Katolik
Rabu 27 Maret 2024 merupakan Hari Rabu Dalam Pekan Suci, Santo Rupertus, Uskup dan Pengaku Iman, Nikodemus, Pengajar Israel, Santa Lucy Filipini, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Rabu 27 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Yesaya 50:4-9a
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku.
Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu.
Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Bacaan Liturgi Rabu 27 Maret 2024, Perayaan St Rupertus, Uskup
Mazmur Tanggapan Mzm. 69:8-10.21-22.31.33-34
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Bacaan Injil Matius 26:14-25
"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!"
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?
Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahMulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.”
Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu.
Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?”
Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!
Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pengkhianatan merupakan salah satu kejahatan yang sangat
menyakitkan hati. Banyak peristiwa besar dalam hidup manusia selalu
dikaitkan dengan masalah pengkhianatan. Kita tidak dapat menyangkal
kenyataan yang ada.
Dalam kehidupan keluarga, seorang suami yang
meninggalkan istrinya karena tertarik pada wanita lain, atau sebaliknya
seorang istri meninggalkan suami karena rayuan laki-laki lain. Seorang
kekasih memutuskan tali pertunangan karena memenuhi hasrat akan
kekayaan.
Dalam hidup bersama, pengkhianatan dari seorang teman
dekat atau sahabat dan banyak cerita-cerita lain. Cerita
tentang penghianatan, selalu saja ada alasan entah yang dibuat–buat
atau pun nyata yang dapat memalingkan seseorang dari kasih yang telah
diberikan oleh orang lain.
Allah mengutus para Nabi untuk mewartakan pertobatan guna
menunjukkan rasa kasih-Nya yang begitu besar kepada dunia, namun
acap kali tidak mendapat tanggapan baik. Kesetiaan Allah banyak kali
dibayar dengan penghianatan. Bahkan Tuhan Yesus juga mengalami hal
yang sama yakni pengkhianatan.
Yudas Iskariot, salah seorang murid Yesus, tega menjual GuruNya. Dia
menggadai GuruNya dengan tiga puluh keping uang perak kepada imamimam kepala yang kemudian menangkap dan mengadili Yesus. Tidak pernah Yesus melukai hatinya. Tidak pernah Yesus berkurang dalam
mengasihinya. Tidak pernah Yesus memarahinya. Namun segala kebaikan
Yesus dibalas secara tak tahu terima kasih dari pihak Yudas. Segala
kebaikan Yesus ternyata tidak mengurangi niat Yudas Isariot untuk
menjual Yesus. Dia ingin mendapatkan uang banyak. Itulah alasan utama
Yudas Iskariot menyerahkan Yesus untuk dibunuh.
Yudas memang dikenal sebagai seorang murid Yesus yang masih mendua hati. Dia mengikuti Yesus tetapi juga berambisi pada uang. Sebagaimana dikatakan oleh Yohanes, Yudas Iskariot sering mencuri uang yang disimpan di dalam kas yang dipegangnya. Sekalipun pernah disindir Yesus, sikapnya tidak berubah.
Kita tidak bisa menyangkal bahwa uang menjadi alasan Yudas yang paling tampak. Cinta akan uang menyebabkan orang meninggalkan Tuhan bahkan menjual Tuhan. Karena sibuk memburu uang, banyak orang kehilangan waktu untuk berdoa dan berjumpa dengan Tuhan dalam Ekaristi. Cinta akan uang membuat orang tega mengorbankan keluarga dan menjadikan sesama hanya sebagai modal.
Sikap Yudas itu kadang masih terlihat dalam sikap banyak orang pada zaman ini. Mereka rela meninggalkan Yesus demi suatu jabatan yang menghasilkan uang, demi pasangan hidup yang dirasa lebih menjamin hidupnya, demi kenyamanan. Karena kekasih, karena harta dan kedudukan, kita sering tergoda untuk meninggalkan iman kepercayaan kita.
Contemplasi:
Tuhan Yesus dikhianati oleh Yudas, murid yang bertahun-tahun lamanya hidup bersama. Pengkhianatan berujung siksaan, cercaan, pengadilan yang tidak adil, sampai Ia harus mati di kayu salib. Kisah pengkhianatan ini, setiap tahun pada Pekan Suci selalu dibuka, dibaca ulang, tidak untuk mengobarkan rasa dendam dan melakukan pembalasan.
Namun lebih untuk mengingatkan diri kita, bahwa sebenarnya kita punya potensi untuk jadi pengkhianat. Mengkhianati iman kita, mengkhianati persahabatan, bahkan juga mengkhianati Sakramen Perkawinan Suci, Tahbisan Suci dan Kaul-kaul Suci. Mari kita merenungkan Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan berdoa semoga sengsaraNya menyelamatkan kita.
Doa:
Tuhan, aku seperti Yudas kerapkali mengkhianatiMu. Ampunilah aku, berilah aku sesal di hati untuk memohon belaskasih dan pengampunan.
Beri juga kemurahan hati untuk mengampuni orang-orang yang melukai hatiku. Semoga sengsaraMu menyelamatkan aku...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu dalam Pekan Suci. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News