Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Senin 1 April 2024.
Teks misa hari senin disiapkan untuk Perayaan Paskah Kedua Lengkap Renungan Harian Katolik.
Teks misa hari senin disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa paskah kedua dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Senin 1 April 2024 dan Renungan Harian Katolik
Umat Tuhan berkumpul bersama di Kapela. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini adalah hari pertama dalam Oktaf Paskah. Kita akan mendengarkan bacaan tentang
kesaksian Petrus dan para rasul di hadapan orangorang Yahudi tentang kebangkitan Yesus. Kita bayangkan orang-orang sederhana ini tampil berbicara dengan lantang di hadapan orang-orang
hebat di Yerusalem. Tetapi mereka tidak takut. Sementara itu, dari Injil kita akan mendengarkan tentang imam-imam kepala yang menyuap para penjaga makam Yesus supaya mereka menyampaikan kabar bohong tentang kebangkitan Yesus. Mereka tidak bisa menutupi kebenaran. Mari kita siapkan hati kita untuk ibadah kita ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunandosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah sumber kehidupan, kami bersyukur atas
rahmat tebusan yang kami terima melalui Putra-Mu. Semoga hati kami tetap terarah kepada-Mu yang selalu mengundang kami untuk hidup di jalan yang benar. Buatlah dan kuatkanlah kami agar kami
selalu waspada dengan segala tipu daya yang menjauhkan kami daripada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:14,22-32)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. 14Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 22Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 23Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsabangsa durhaka. 24Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. 25Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 26Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, 27sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. 28Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. 29Saudara-saudara, aku boleh berkata kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. 30Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. 31Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. 32Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 16:1)
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10.11
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.” (Refren)
Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. (Refren)
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, dan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. (Refren)
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi. (Refren)
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mzm. 118:24)
P : Alleluia, alleluia, alleluia
U : Alleluia, alleluia, alleluia
P : Inilah hari yang dijadikan Tuhan, * marilah kitabersorak-sorak dan bersukacita karenanya.
U : Alleluia, alleluia, alleluia
10. INJIL (Mat. 28:8-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 8Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepatcepat untuk memberitahukannya kepada muridmurid Yesus. 9Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." 11Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 12Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa muridmurid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14Dan apabila hal inikedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." 15Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera initersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Dari dua bacaan yang kita dengarkan tadi, kita diingatkan untuk hidup jujur dan apa adanya. Dalam
bacaan pertama, Petrus dan teman-temannya amat tegas berbicara tentang Yesus yang bangkit. Yang menarik adalah mereka itu orang-orang sederhana dari wilayah kecil atau udik di Utara Israel. Petrus sendiri bukan orang terpelajar. Ia hanyalah seorang nelayan.= Tetapi, kesaksiannya tentang Yesus melebihi dan mengalahkan orang-orang terpelajar di Yerusalem. Apa kekuatan Petrus? Apa kunci ketegasan Petrus? Kuncinya adalah kejujurannya. Kejujuran ini lahir dari pengalaman hidupnya sendiri. Ia mewartakan atau mengatakan apa yang dilihat dan dialaminya. Ia tidak mengarang-ngarang cerita.
Sikap Petrus berbeda dengan imam-imam kepala. Mereka berusaha menutup kebenaran, namun sayangnya mereka tidak bisa membungkam kebenaran. Mereka menipu dan selanjutnya berencana untuk terus menipu. Sesudah menyuap penjaga, mereka juga akan menipu wali negeri. Rupanya, kalau kita menipu maka kita akan terus mencari cara untuk menutup-nutupi hal yang kita tipu. Ini adalah hal yang tidak sehat. Sebenarnya, semakin kita menipu, semakin ketahuan juga tipuan kita. Mari kita belajar dari kisah hari ini untuk hidup apa adanya. Kita belajar untuk membangun kejujuran dalam
hidup kita. Kejujuran memang kadangkala menyakitkan, tetapi ia selalu menyembuhkan dan menyehatkan. Semoga Tuhan menguatkan kita untuk selalu hidup jujur. Karena orang yang jujur disayangi Tuhan.
12. HENING
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa sungguh memperhatikan kita, sampai Putera-Nya menjadi manusia dan masuk dalam sejarah kita. Marilah kita panjatkan doa-doa kepada Bapa melalui Putera-Nya Yesus Kristus, awal dan akhir kehidupan kita.
P : Bagi Gereja. Semoga seluruh Gereja setia menceritakan karya keselamatan Allah entah secara langsung ataupun melalui media komunikasi sosial agar semakin banyak orang merasakan bahwa Tuhan sungguh hadir dan peduli. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Bagi Para Pemimpin Bangsa-Bangsa. Semoga para pemimpin bangsa semakin setia dengan tugas dan
tanggung jawab mereka untuk mengusahakan kesejahteraan umum di atas kepentingan pribadi.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Bagi Para Pekerja dan Pewarta di Media Komunikasi Sosial. Semoga mereka yang terlibat dalam karyakarya Komunikasi Sosial, memperoleh bimbingan dan berkat dari Tuhan agar mereka semakin sanggup menceritakan cinta kasih dan kebenaran.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Bagi kita semua. Semoga kita yang merayakan Hari kebangkitan Tuhan ini, semakin sadar akan tugas perutusan kita dan giat untuk menceritakan kasih dan kebenaran Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Ya Allah Bapa kami, dengan Roh-Mu, Engkau hadir di dalam Gereja. Perkenankanlah kami berkembang dalam persatuan dengan Roh Yesus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin.
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru
kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi
dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Paskah.
20. MENDARASKAN MAZMUR 148:1-14
[Sebaiknya Mazmur ini didoakan bersama-sama. Bisa bergantian ayat antara salah seorang yang ditugaskan dengan umat. Umat bisa memakai Alkitab mereka. Bisa pula didaraskan oleh dua orang secara bergantian]
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya,
pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,
pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya; hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya; hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras: hai binatang-binatang liar dan segala hewan, binatang melata dan burung-burung yang bersayap; hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian
bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, terima kasih atas Sabda-Mu yang menguatkan kami. Semoga kami diingatkan selalu untuk menemukan semangat kebangkitan di dalam Sabda-Mu dan menghidupi Sabda itu secara nyata dalam hidup harian kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, Alleluia, alleluia.
U : Syukur kepada Allah, Alleluia, alleluia.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News